BEIJING. China, negara pengembang jagung terbesar kedua di dunia, kemungkinan akan mengerek produksinya sebesar 7,6% tahun ini. Perusahaan penasihat biji-bijian independen Yigu Information Consulting Ltd. menjelaskan, langkah ini berpotensi menekan impor. Curah hujan yang stabil, cahaya matahari dan suhu yang hangat kemungkinan akan menyurung produksi jagung menjadi 156 juta ton. Feng Lichen, General Manager Yigu Information Consulting Ltd. membeberkan, hasil panenan tersebut akan menggiring China mengimpor 3 juta ton pada tahun depan. Sementara itu, Li Qiang, Managing Director Shanghai JC Intelligence Co. sempat mengatakan pada awal bulan ini, impor jagung China akan sebesar 5 juta ton pada tahun depan. China membeli 1.3 juta ton dari jagung AS pada tahun 2009-2010; pembelian yang paling besar dalam 14 tahun terakhir. China juga menjual 13,7 juta ton dari persediaan jagung pemerintah untuk menekan harga yang sempat naik sebesar 17% pada periode yang sama.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
China akan kerek produksi jagung nasional 7,6%
BEIJING. China, negara pengembang jagung terbesar kedua di dunia, kemungkinan akan mengerek produksinya sebesar 7,6% tahun ini. Perusahaan penasihat biji-bijian independen Yigu Information Consulting Ltd. menjelaskan, langkah ini berpotensi menekan impor. Curah hujan yang stabil, cahaya matahari dan suhu yang hangat kemungkinan akan menyurung produksi jagung menjadi 156 juta ton. Feng Lichen, General Manager Yigu Information Consulting Ltd. membeberkan, hasil panenan tersebut akan menggiring China mengimpor 3 juta ton pada tahun depan. Sementara itu, Li Qiang, Managing Director Shanghai JC Intelligence Co. sempat mengatakan pada awal bulan ini, impor jagung China akan sebesar 5 juta ton pada tahun depan. China membeli 1.3 juta ton dari jagung AS pada tahun 2009-2010; pembelian yang paling besar dalam 14 tahun terakhir. China juga menjual 13,7 juta ton dari persediaan jagung pemerintah untuk menekan harga yang sempat naik sebesar 17% pada periode yang sama.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
