China akan memberikan banyak stimulus untuk topang ekonominya yang melambat



KONTAN.CO.ID -  BEIJING. China berencana memberikan lebih banyak dukungan bagi perekonomiannya, termasuk berinvestasi dalam proyek-proyek infrastruktur dan pembangunan daerah, sambil mempertahankan kebijakan moneter yang bijaksana dengan likuiditas yang cukup.

Ketika ekonomi terbesar kedua di dunia itu melambatnya, pertumbuhan terbesar dalam beberapa dekade, Dewan Negara China mengatakan pemerintah ingin mengintegrasikan kebijakan fiskal, keuangan dan moneter, memperdalam reformasi pasar modal dan lebih lanjut membuka sektor keuangan.

Baca Juga: Abe akan bertemu Putin di Rusia pekan ini untuk bahas sengketa pulau


"Kami sangat mementingkan pengembangan infrastruktur, teknologi tinggi, transformasi industri tradisional, layanan sosial dan daerah pertumbuhan baru," kata Dewan Negara dalam sebuah pernyataan menyusul pertemuan Komisi Stabilitas dan Pengembangan Keuangan (FSDC) yang diketuai oleh Wakil Perdana Menteri Liu He pada hari Sabtu, seperti dilansir Reuters, Senin (2/9).

Ekonomi Tiongkok menghadapi tekanan dari perang dagang yang memar dengan Amerika Serikat. Kedua negara mulai memberlakukan tarif tambahan pada barang masing-masing pada hari Minggu, peningkatan terbaru dalam sengketa perdagangan, meskipun ada tanda-tanda bahwa pembicaraan akan dilanjutkan beberapa waktu bulan ini.

Sektor manufaktur China yang luas menyusut pada bulan Agustus untuk bulan keempat berturut-turut, data menunjukkan pada hari Sabtu, meskipun sektor jasa tumbuh untuk pertama kalinya dalam lima bulan.

Baca Juga: Bukan gertak sambel, China naikkan pajak 1.717 barang asal AS sejak Minggu (1/9)

Dewan Negara mengatakan pemerintah juga akan mendorong bank menggunakan alat yang lebih inovatif untuk menambah modal melalui berbagai saluran, tetapi tidak menjelaskan lebih lanjut.

Editor: Noverius Laoli