JAKARTA. Kenaikan harga karet alam nampaknya terus berlanjut. Bahkan, harga karet alam lagi-lagi menembus rekor tertingginya. Berdasarkan data Bloomberg, harga karet alam di Bursa Tokyo Commodity untuk pengiriman Juli 2011 Senin (14/2) ada di level 520 yen per kg atau setara dengn US$ 6.247 per ton.Kenaikan harga karet ini dipicu oleh adanya spekulasi China, sebagai konsumen karet terbesar di dunia akan melakukan pembelian secara besar-besaran sebelum pasokan karet dunia menurun karena adanya periode penurunan produksi karet di Thailand. Pembelian ini dilakukan untuk memenuhi cadangan karet alamnya.Berdasarkan data Bursa Berjangka Shanghai yang dikutip Bloomberg Senin (14/2), cadangan karet alam yang disurvei dari beberapa gudang penyimpanan di Shanghai, Shandong, Yunnan, Hainan dan Tianjin melorot 615 ton menjadi hanya 58.058 ton. Jumlah cadangan ini lebih rendah 62% ketimbang cadangan tertinggi di tahun sebelumnya yang mencapai 151.832 ton.Analis Fujitomi Co. Tokyo, Kazuhiko Saito mengutarakan China kemungkinan akan meningkatkan pembelian karetnya untuk mengisi kembali cadangan karet alamnya saat masih tersedia pasokan. Pasalnya, "Pengiriman dari Thailand akan berkurang dalam beberapa bulan mendatang akibat masuk waktu produksi rendah di negara ini," ujarnya seperti dikutip Bloomberg Senin (14/2).Masa menurunnya produksi karet alam di Thailand ini diperkirakan akan berlangsung selama Februari hingga Mei mendatang. Pada masa ini, para petani mengurangi penyadapan karet karena di Thailand mengalami musim dingin. Saat itu, daun-daun pohon karet berguguran dan produksi lateks melorot.Ketua Dewan Karet Nasional Azis Pane mengatakan anomali cuaca yang masih terjadi di Thailand mengakibatkan produksi karet Thailand menurun. Ditambah lagi, "Situasi keamanan di daerah perbatasan Kamboja dan Thailand sedang tidak kondusif yang membuat petani di daerah perbatasan takut menyadap karet," ujar Azis kepada KONTAN Senin (14/2).Ia menambahkan, akibat kondisi ini, Thailand hanya mampu memproduksi karet sekitar 40% dari produksi normal. Meski begitu, pada Januari lalu, jumlah impor karet China masih lebih rendah ketimbang periode yang sama tahun 2010. Berdasarkan data Bloomberg, impor karet alam China pada Januari 2011 ini hanya 150.000 ton atau melorot sekitar 14% ketimbang periode yang sama tahun lalu.Akibat kenaikan harga karet alam dunia ini, tentu saja mengerek harga karet alam di dalam negeri. Imbasnya, para produsen ban mulai menaikkan harga jual produk ban. Catatan saja, mulai Februari ini, para produsen ban sudah mulai menaikkan harga jual produknya sekitar 6% - 8%.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
China akan naikkan cadangan, harga karet meroket
JAKARTA. Kenaikan harga karet alam nampaknya terus berlanjut. Bahkan, harga karet alam lagi-lagi menembus rekor tertingginya. Berdasarkan data Bloomberg, harga karet alam di Bursa Tokyo Commodity untuk pengiriman Juli 2011 Senin (14/2) ada di level 520 yen per kg atau setara dengn US$ 6.247 per ton.Kenaikan harga karet ini dipicu oleh adanya spekulasi China, sebagai konsumen karet terbesar di dunia akan melakukan pembelian secara besar-besaran sebelum pasokan karet dunia menurun karena adanya periode penurunan produksi karet di Thailand. Pembelian ini dilakukan untuk memenuhi cadangan karet alamnya.Berdasarkan data Bursa Berjangka Shanghai yang dikutip Bloomberg Senin (14/2), cadangan karet alam yang disurvei dari beberapa gudang penyimpanan di Shanghai, Shandong, Yunnan, Hainan dan Tianjin melorot 615 ton menjadi hanya 58.058 ton. Jumlah cadangan ini lebih rendah 62% ketimbang cadangan tertinggi di tahun sebelumnya yang mencapai 151.832 ton.Analis Fujitomi Co. Tokyo, Kazuhiko Saito mengutarakan China kemungkinan akan meningkatkan pembelian karetnya untuk mengisi kembali cadangan karet alamnya saat masih tersedia pasokan. Pasalnya, "Pengiriman dari Thailand akan berkurang dalam beberapa bulan mendatang akibat masuk waktu produksi rendah di negara ini," ujarnya seperti dikutip Bloomberg Senin (14/2).Masa menurunnya produksi karet alam di Thailand ini diperkirakan akan berlangsung selama Februari hingga Mei mendatang. Pada masa ini, para petani mengurangi penyadapan karet karena di Thailand mengalami musim dingin. Saat itu, daun-daun pohon karet berguguran dan produksi lateks melorot.Ketua Dewan Karet Nasional Azis Pane mengatakan anomali cuaca yang masih terjadi di Thailand mengakibatkan produksi karet Thailand menurun. Ditambah lagi, "Situasi keamanan di daerah perbatasan Kamboja dan Thailand sedang tidak kondusif yang membuat petani di daerah perbatasan takut menyadap karet," ujar Azis kepada KONTAN Senin (14/2).Ia menambahkan, akibat kondisi ini, Thailand hanya mampu memproduksi karet sekitar 40% dari produksi normal. Meski begitu, pada Januari lalu, jumlah impor karet China masih lebih rendah ketimbang periode yang sama tahun 2010. Berdasarkan data Bloomberg, impor karet alam China pada Januari 2011 ini hanya 150.000 ton atau melorot sekitar 14% ketimbang periode yang sama tahun lalu.Akibat kenaikan harga karet alam dunia ini, tentu saja mengerek harga karet alam di dalam negeri. Imbasnya, para produsen ban mulai menaikkan harga jual produk ban. Catatan saja, mulai Februari ini, para produsen ban sudah mulai menaikkan harga jual produknya sekitar 6% - 8%.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News