China akan perlonggar asing di sektor finansial



KONTAN.CO.ID - BEIJING. Pemerintah China akan menaikkan batas kepemilikan saham asing di perusahaan finansial domestiknya. Langkah ini sebagai strategi jangka panjang untuk menarik investor dari luar negeri ke pasar finansial mereka. 

Menteri Keuangan China Zhu Guangyao mengatakan, perubahan kebijakan ini juga termasuk menaikkan batas kemepilikan asing di perusahaan joint venture di perusahaan pialang, sekuritas dan pasar pendanaan dari 49% menjadi 51%. 

"Kebijakan detil mengenai hal ini akan disampaikan pada kesempatan selanjutnya," ujar Zhu dalam sebuah konferensi pers, Jumat (10/11) seperti dikutip Reuters. 


Komunitas pebisnis asing menyambut baik berita tersebut. Namun mereka masih menunggu detil impelemtasi kebijakan itu ke depannya. 

"Pengembangan jasa finansial jelas menjadi prioritas dalam daftar kami," ujar Ken Jarrett, Presiden Kamar Dagang Amerika Serikat (AS) di Shanghai. 

Juru bicara JPMorgan berpendapat, keputusan ini tampaknya menjadi langkah China untuk meliberalisasi sektor finansialnya. 

Rencana pelonggaran kepemilikan saham dalam industri di China muncul seiring datangnya tekanan dari pemerintah negara-negara barat dan lobi-lobi bisnis. Banyak permintaan kepada Pemerintah China untuk menghilangkan hambatan berinvestasi dan pembatasan operasional bisnis perusahaan asing di negara mereka. 

Presiden AS Donald Trump dalam lawatannya ke China pekan ini mengatakan, perdagangan antara China dan AS tidak adil. Dia menginginkan akses pasar yang lebih luas untuk perusahaan AS di China. 

"Kedua negara akan memiliki masa depan yang lebih cemerlang jika kita bisa mencapai level berbisnis yang saling menguntungkan. Saat ini sayangnya sangat berat sebelah tidak adil," ujar Trump. 

China memang lamban memberi akses lebih banyak kepada pemain asing ke sektor keuangannya. Namun China telah berjanji untuk mempercepat langkah tersebut karena investasi asing yang masuk ke China saat ini tengah melambat.

Editor: Rizki Caturini