China bakal ikut di proyek pelabuhan Tanjung Selor



JAKARTA. Kalimantan Utara (Kaltara) menjadi perhatian pemerintah pusat untuk percepatan pembangunan kawasan industri. Untuk itu baik anggaran dan kebijakan disusun demi terwujudnya kawasan industri Pelabuhan Internasional di 2019.

Saat ini Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berencana memindahkan pelabuhan yang awalnya di Tanah Kuning ke Tanjung Selor. “Tanah kuning akan dipindahkan sebab pelabuhan yang sekarang terlalu dangkal sehingga tidak efisien dari segi biaya,” ujar Menteri Perhubungan (Menhub) Indonesia Budi Karya Sumadi ditemui usai Rapat dengan Gubernur Kalimantan Utara, di Kemenhub (24/7).

Dipastikan akan ada investasi asing untuk pemindahan dan pembangunan pelabuhan baru yang berstandar internasional itu. Budi mengatakan, beberapa investor dari China dan Shanghai sudah mulai menyatakan ketertarikannya.


“Sedang proyeknya akan berjalan mulai tahun depan, saat ini sedang direncanakan,” jelas Budi. Jarak Pelabuhan di Tanjung Selor pun akan lebih mudah aksesnya dengan bandara terdekat, hanya 20 kilometer (km).

Seperti yang diketahui, Kemenhub menganggarkan sekitar Rp 1 triliun untuk membangun empat bandara baru dan penambahan lintasan di bandara di Kaltara yang sudah ada. Dengan panjang perbatasan darat terhadap Malaysia 1.308 kilometer (km), keempat bandara baru tersebut akan ditempatkan di area perbatasan tersebut.

Jika sesuai rencana, tahun 2019 semua bandara baru dan penambahan panjang lintasan selesai digarap. Bandara Tarakan yang sudah ada sebelumnya akan ditambah lintasannya, dari 2.250 meter menjadi 2.500 meter. Sementara keempat bandara baru masing-masing akan punya lintasan sepanjang 1.600 meter.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini