KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah China akhirnya mengumumkan akan memberikan bantuan dana sebesar US$ 17 miliar dalam krisis keuangan yang dilanda oleh pengembang properti China Evergrande. Dengan adanya langkah yang dilakukan oleh pemerintah China terhadap kasus ini, CEO Triv, Gabriel Rey, bisa mengambil langkah, karena sebelumnya masih ada kecemasan dari pemerintah China yang tidak akan ikut intervensi. “Kalau China tidak intervensi atau bail out, maka efeknya akan panjang sekali, jadi kalau investor mau buy the dip, tunggu pemerintah China mengambil langkah di Evergrande ini, dan kemudian, kalau mau risk off, ambil posisi di stable coin, kalau memang dip lebih jauh,” pungkasnya.
CEO Digital Exchange, Duwi Sudarto Putra, menuturkan kalau kecemasan sebelumnya terjadi di pasar kripto, sehingga banyak yang mencari opsi penyimpanan tunai, atau aset yang lebih aman. “Tetapi kalau kita melihat dari trend support bitcoin sangat kuat sehingga harga dapat mantul kembali ke atas,” kata Duwi. Baca Juga: Ancaman krisis Evergrande membayangi pasar aset kripto Menurutnya, sebelumnya juga ada pihak tertentu yang memanfaatkan momen ini, untuk mengambil peluang membeli Bitcoin di harga murah. “Kita ketahui bersamaan dengan harga turun para whales banyak sekali yang membeli Bitcoin tersebut dan bisa di-trace melalui blockchain proses perpindahan tersebut,” imbuh Duwi.