China bebaskan 10 tentara India usai bentrok mematikan di perbatasan



KONTAN.CO.ID - NEW DELHI. China telah membebaskan 10 tentara India yang ditangkap dalam bentrokan di perbatasan dengan ketinggian tinggi di Himalaya yang menewaskan sedikitnya 20 tentara India.

Pembebasan ini dilakukan setelah beberapa putaran pembicaraan antara kedua pihak dalam upaya untuk meredakan ketegangan setelah pertempuran pada awal pekan ini, di mana sejumlah pasukan dari kedua belah pihak bertempur dengan tongkat bertabur paku dan saling melempar batu.

Kesepuluh tentara itu dibebaskan Kamis malam (18/6), kantor berita Trust India dan media lainnya melaporkan.


Baca Juga: Foto satelit: Ada aktivitas besar di sisi China sebelum bentrok dengan India

Pemerintah India tidak memberikan komentar soal ini. Tetapi militer India mengeluarkan pernyataan bahwa telah diklarifikasi tidak ada pasukan India yang hilang setelah pertempuran di daerah Lembah Galwan di Ladakh.

Surat kabar Hindu melaporkan kesepakatan pembebasan dicapai pada pembicaraan tingkat umum utama antara tentara India dan Tentara Pembebasan Rakyat China.

India dan China saling menyalahkan atas pertempuran paling serius dalam lebih dari 50 tahun di sepanjang perbatasan Himalaya yang diperebutkan dengan sengit. Kedua negara itu sempat pecah perang pada tahun 1962.

Di tengah-tengah seruan untuk memboikot barang-barang China, ribuan orang menghadiri pemakaman 20 tentara India yang tewas dalam bentrokan itu.

Bendera dan poster Tiongkok Presiden Tiongkok Xi Jinping dibakar di setidaknya dua kota.

Militer India mengatakan 18 tentara masih dirawat karena cedera serius.

China telah mengakui bahwa mereka menderita korban tetapi belum memberikan angka.

Kedua belah pihak telah mengadakan serangkaian pembicaraan politik dan militer dalam upaya untuk menurunkan ketegangan tetapi saling memperingatkan dalam pernyataan publik.

"India seharusnya tidak meremehkan keinginan China untuk melindungi kedaulatan teritorialnya," kata China setelah pembicaraan antara Menteri Luar Negeri China Wang Yi dan mitranya dari India Subrahmanyam Jaishankar.

Sebaliknya, Jaishankar mengatakan, China telah melancarkan serangan "pra-meditasi" yang akan memiliki "dampak serius" pada hubungan antara dua negara terpadat di dunia.

Baca Juga: Berduka, India gelar pemakaman tentara yang tewas dalam bentrokan dengan China

Editor: Khomarul Hidayat