China beli iklan Facebook ratusan ribu dollar



KONTAN.CO.ID - HONG KONG. China memang sudah melarang warganya untuk mendapatkan akses ke Facebook. Dapat dikatakan, Facebook merupakan salah satu platform yang sangat kuat dalam menyebarkan informasi dan mempengaruhi opini. 

Seolah ingin menunjukkan keefektifan platform tersebut, di luar perbatasan wilayahnya, China menggunakan Facebook untuk menyebarkan propaganda ke seluruh dunia, termasuk Amerika Serikat. 

China menilai, negaranya adalah pasar periklanan terbesar Facebook di Asia, meskipun China merupakan satu-satunya negara besar di kawasan regional yang memblokir layanan jejaring sosial tersebut.


Melihat halaman Facebook milik China Central Television (jaringan siaran terkemuka milik China yang lebih dikenal dengan CCTV) dan Xinhua (kantor berita resmi China), banyak sekali ratusan postingan berbahasa Inggris yang ditujukan untuk pembaca yang berbahasa Inggris.

Bocoran yang didapat dari sumber The New York Times, setiap kuartal, pemerintah China -melalui media milik pemerintah- menggelontorkan dana ratusan ribu dollar untuk membeli iklan Facebook.

Upaya propaganda China tengah menjadi sorotan seiring dengan kunjungan Presiden AS Donald Trump ke China. Selain itu, pemerintah Amerika juga tengah melakukan investigasi penggunaan kekuasaan untuk mempengaruhi para pemilih dalam pemilu AS. 

Pada pekan lalu, para eksekutif Facebook, Google, dan Twitter dipanggil ke Washington untuk dikonfirmasi mengenai penggunaan platform media sosial AS oleh Rusia untuk mempengaruhi pemilu presiden 2016. 

Selama Facebook duduk di kursi panas di hadapan Kongres minggu lalu, Senator John Kennedy, anggota Kongres Republik dari Louisiana bertanya apakah China juga menjalankan iklan untuk mempengaruhi pemilu Amerika Serikat. Namun, penasihat umum Facebook menjawab sepanjang pengetahuannya tidak.

Tidak ada indikasi bahwa China ikut campur dalam pemilihan Amerika, namun penggunaan Facebook oleh pemerintah Komunis sangat ironis mengingat ketakutannya terhadap platform tersebut. 

China telah menjadi prioritas utama Facebook. Mark Zuckerberg, pendiri perusahaan, telah menghabiskan bertahun-tahun untuk menjalaninya. Para eksekutif Facebook bahkan membuat sebuah halaman untuk menunjukkan CCTV, salah satu gerai propaganda utama Beijing, bagaimana menggunakan platform tersebut selama perjalanan Presiden Xi Jinping ke Amerika Serikat pada tahun 2015.

Sementara saluran propaganda China di Facebook hampir tidak selaras dengan Rusia ketika harus mempengaruhi opini, teknik mereka tetap bersifat instruktif.

Banyak postingan China di Facebook merupakan replika dari berita propaganda, seperti artikel yang menekankan pada stabilitas dan kemakmuran China dicampur dengan postingan yang menggarisbawahi tentang kekacauan dan kekerasan di seluruh dunia. 

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie