China Berikan Penghormatan Terakhir untuk Mantan Perdana Menteri Li Keqiang



KONTAN.CO.ID - Beijing. China akan mengkremasi jenazah mantan perdana menteri Li Keqiang pada Kamis (02/11), demikian dilaporkan kantor berita resmi, Xinhua, pada Selasa (31/10).

Li yang menjabat sebagai perdana menteri selama 10 tahun itu sebelumnya meninggal pada Jumat (27/10) karena serangan jantung.

Menurut laporan Xinhua, jenazah Li akan dipindahkan di hari itu, dari Shanghai menuju Beijing, dengan menggunakan penerbangan khusus.


"Dia dipuji sebagai anggota Partai Komunis China (CPC) yang luar biasa, seorang prajurit komunis yang setia dan telah teruji oleh waktu, serta seorang revolusioner proletar yang luar biasa, seorang negarawan, dan pemimpin partai dan negara,” kata Xinhua dalam laporannya pada Selasa (31/10).

Bendera setengah tiang

Xinhua juga melaporkan bahwa pada hari kremasi, bendera nasional akan dikibarkan setengah tiang di berbagai lokasi sebagai tanda penghormatan bagi Li. Mulai dari Lapangan Tiananmen di ibu kota, Aula Besar Rakyat, kementerian luar negeri, pusat pemerintahan daerah di seluruh negeri, hingga misi-misi diplomatik.

Menurut berita kematian resmi yang diunggah oleh Xinhua pekan lalu, kematian Li adalah kerugian besar bagi Partai Komunis dan negara.

Baca Juga: China Ingin Libatkan Pihak Asing Ikut Program Luar Angkasa

Sehari setelah berita kematiannya tersiar, ratusan pelayat berbaris di jalan-jalan untuk memberikan penghormatan kepada Li, di dekat kediaman masa kecilnya yang berada di Jalan Hongxing No.80. Mereka meletakkan karangan bunga. Beberapa membungkuk hormat, sementara yang lain menangis.

Li lahir di Hefei, provinsi Anhui, China timur, di mana ia menghabiskan sebagian besar masa kecil dan remajanya.

Sekilas tentang Li

Li, 68 tahun, adalah pejabat tinggi perekonomian China selama satu dekade. Ia banyak membantu negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia itu melewati berbagai tantangan, seperti meningkatnya ketegangan politik, ekonomi, dan militer dengan Amerika Serikat, serta pandemi COVID-19.

Ia dikenal sebagai ekonom yang fasih berbahasa Inggris, dan berasal dari generasi politisi yang dididik di masa yang lebih terbuka terhadap ide-ide liberal Barat.

Ia berhasil masuk ke Universitas Peking yang bergengsi, di mana ia belajar hukum dan ekonomi, atas kemampuannya sendiri, bukan melalui koneksi politik.

Sekitar satu dekade lalu, dia dipandang sebagai penerus pilihan mantan pemimpin Partai Komunis, Hu Jintao, sebagai presiden. Namun, kebutuhan untuk menyeimbangkan faksi-faksi di tubuh partai kala itu mendorong terpilihnya Xi Jinping, seorang putra mantan wakil perdana menteri dan tetua partai, sebagai kandidat konsensus.

Li dan Xi, tidak pernah membentuk kemitraan seperti yang ditunjukkan oleh para pendahulunya, yaitu Hu dengan perdana menterinya, Wen Jiabao, atau Mao Zedong dengan Zhou Enlai. Meski begitu, Li dan Xi tidak pernah secara terbuka berselisih paham mengenai hal-hal fundemantal.

Li mengundurkan diri sebagai perdana menteri pada bulan Maret 2023, digantikan oleh Li Qiang, kroni Xi semasa menjabat di pemerintahan provinsi.

Artikel ini telah tayang di DW.com dengan judul :  "China Berikan Penghormatan Terakhir untuk Li Keqiang". Klik untuk baca: https://www.dw.com/id/cina-penghormatan-terakhir-untuk-li-keqiang/a-67260852?maca=ind-VAS_Ind_Kontan_News-35437-xml-media

Editor: Syamsul Azhar