China berminat investasi di Mamberamo



JAKARTA. Tanah Papua rupanya menarik minat investor China. Salah satunya adalah State Development and Investment Corporation (SDIC).

Perusahaan milik pemerintah China itu berencana menggarap infrastruktur berupa pembangkit listrik di pinggir alirang sungai Mamberamo, provinsi Papua. "Ini kan besar dan bisa menjadi pusat infrastuktur untuk pengembangan industri yang lainnya nanti," ujar juru bicara Wakil Presiden (Wapres), Yopie Hidayat usai mendampingi Wapres Boediono menerima Chairman SDIC, Wang Hui Sheng, di Istana Wapres, Jumat (7/1)

Menurut Yopie, SDIC sudah mengunjungi Mamberamo sebelum bertemu Wapres Boediono. Setelah menyampaikan minatnya kepada Wapres, mereka kembali ke Beijing untuk menyusun kerangka waktu untuk menjalankan proyek itu.


Kemudian, SDIC akan mengirimkan tim teknis ke Mamberamo untuk mengkaji pembangunan pembangkit listrik itu. "Jadi mereka ingin sekali mengkonkretkan hasil kunjungannya itu, apalagi belum ada investasi dari luar di Mamberamo," kata Yopie.

Cuma sayangnya, pihak SDIC tidak menyinggung mengenai nilai investasi maupun kapasitas pembangkit listrik yang akan mereka kembangkan. Sebab, rinciannya investasinya baru bisa diketahui setelah SDIC mengakaji secara utuh, termasuk dengan mengirimkan tim teknis.

Yang jelas, Wapres Boediono meminta Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) memegang kendali menangani rencana investasi SDIC. "Koordinasi langsung di tangan Pak Gita," terang Yopie.

Yopie menambahkan, pihak SDIC menyampaikan kepada Wapres Boediono bahwa pemerintah daerah Papua menyambut baik rencana mereka mengembangkan pembangkit listrik. Dengan begitu, rencana investasi mereka akan semakin lancar.

Sekadar informasi saja, sungai Mamberamo sepanjang 670 km dan memiliki kawasan resapan seluas 138.877 km persegi. Adapun, kedalaman sungai berkisar antara 8 meter hingga 33 meter. Potensi alam yang terdapat di sekitar sungai ini antara lain batu bara, gas alam, dan emas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Djumyati P.