BEIJING. Dapat dikatakan, ini merupakan
initial public offering (IPO) terbesar di 2016. Bahkan terbesar sejak Alibaba menjual sahamnya ke publik di 2014. Bank milik pemerintah China, Postal Savings Bank, setuju untuk mencatatkan sahamnya pada Rabu kemarin (21/9). Dalam IPO ini, dana yang ditargetkan terhimpun mencapai US$ 7,4 miliar. Rencananya, bank ini akan mencatatkan sahamnya di Hong Kong Stock Exchange pada pekan depan.
Didirikan pada 2007, PSBC memiliki cabang dan nasabah lebih banyak dibanding bank lain di China. Mereka sudah melayani sekitar setengah miliar nasabah atau setara dengan sepertiga lebih populasi di Negeri Panda tersebut. Berdasarkan sumber yang mengetahui detil rencana tersebut, PSBC mematok harga sahamnya di level 4,76 dollar Hong Kong per saham atau US$ 0,61. Itu merupakan harga kisaran bawah dari prediksi PSBC. Kendati demikian, nilainya akan menjadikan penjualan saham perdana PSBC sebagai penawaran IPO terbesar sejak IPO Alibaba. Harga saham itu juga membuat valuasi bank mencapai US$ 49 miliar, sedikit di bawah UBS Swiss.
Sekitar 80% penawaran datang dari enam perusahaan besar milik pemerintah China, termasuk perusahaan pembangun kapal, perusahaan energi, dan operator dermaga. Mereka semua setuju untuk membeli saham PSBC kendati harga sahamnya belum ditentukan. Saham PSBC akan mulai ditransaksikan di Hong Kong mulai 28 September mendatang. Saat dikonfirmasi mengenai hal ini, PSBC tidak mau berkomentar mengenai hal tersebut hingga pekan depan. Yang pasti, bank ini menawarkan 15% sahamnya kepada investor. Ekspansi mengesankan dari bank ini adalah jumlah cabang mereka yang mencapai 40.000 outlet. Mayoritas cabang PSBC beroperasi di dalam kantor pos yang dijalankan oleh China Post Group. Dalam berkas pengajuan IPO, PSBC mengatakan, pihaknya menargetkan keuntungan yang signifikan dari kesempatan akibat transformasi ekonomi yang tengah berlangsung di China.
Editor: Barratut Taqiyyah Rafie