JAKARTA. Belum kondusifnya kondisi perekonomian di China disinyalir sebagai indikasi kuat kemerosotan permintaan untuk logam industri termasuk nikel. Tidak heran, harga nikel pun harus menukik. Mengutip Bloomberg, Rabu (6/1) pukul 12.06 WIB harga nikel kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange menukik 0,23% ke level US$ 8.505 per metrik ton dibanding hari sebelumnya. Buruknya katalis di pasar global juga yang jadi penyebab harga nikel sudah terpuruk 2,24% dalam sepekan terakhir. Andri Hardianto, Pengamat Komoditas menuturkan buruknya data manufaktur dan tingginya ketidakpastian ekonomi di China memang menampar pergerakan komoditas logam industri. Sebabnya, hingga kini China masih jadi konsumen utamanya.
China biang kerok penurunan harga nikel
JAKARTA. Belum kondusifnya kondisi perekonomian di China disinyalir sebagai indikasi kuat kemerosotan permintaan untuk logam industri termasuk nikel. Tidak heran, harga nikel pun harus menukik. Mengutip Bloomberg, Rabu (6/1) pukul 12.06 WIB harga nikel kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange menukik 0,23% ke level US$ 8.505 per metrik ton dibanding hari sebelumnya. Buruknya katalis di pasar global juga yang jadi penyebab harga nikel sudah terpuruk 2,24% dalam sepekan terakhir. Andri Hardianto, Pengamat Komoditas menuturkan buruknya data manufaktur dan tingginya ketidakpastian ekonomi di China memang menampar pergerakan komoditas logam industri. Sebabnya, hingga kini China masih jadi konsumen utamanya.