China borong aset minyak dan gas dunia



BEIJING. Perusahaan minyak dan gas China terus mengembangkan ekspansi mereka ke sejumlah negera. Terakhir, PetroChina setuju membeli saham BHP Billiton dalam proyek gas alam cair Browse senilai US$ 1,63 miliar. Agar  memenuhi permintaan energi yang terus tumbuh, perusahaan minyak dan gas terbesar di China itu tertarik mengakuisisi aset yang terletak di Australia Barat tersebut.

Tak hanya PetroChina yang terus memborong aset energi. Awal bulan lalu,  CNOOC juga telah mendapat persetujuan Pemerintah Kanada untuk mengakuisisi perusahaan minyak Nexen, senilai US$ 15,1 miliar.

Langkah tersebut menjadi akuisisi terbesar perusahaan minyak China tahun ini. Namun, pembelian itu mendapat banyak tentangan, karena ada kekhawatiran, China memberi pengaruh terlalu banyak di bisnis energi Kanada.


Tony Regan, konsultan investasi dari Tri-Zen mengatakan, walaupun industri minyak dan gas di China terus berkembang, tetap tidak akan mampu mengimbangi kenaikan permintaan. "Pendorong utama akuisisi itu adalah untuk memenuhi sumber energi minyak dan gas di pasar China," katanya, seperti dikutip dari BBC.

Pada November 2012, perusahaan minyak milik Pemerintah China, Sinopec, juga telah membeli 20% saham Total di ladang minyak lepas pantai Nigeria. Total pembelian perusahaan minyak Prancis itu sekitar US$ 2,5 miliar.

Sinopec juga telah mengumumkan pembelian 1/3 saham Devon Energi senilai US$ 2,2 miliar. Pembelian itu memperlancar akses China ke sumber minyak di Amerika Serikat.

Pada Januari 2012, PetroChina juga telah mengakuisisi 40% saham proyek minyak di Mackay River senilai US$ 673 juta. Bloomberg menghitung, sepanjang 2012, perusahaan minyak dan gas China telah menggelontorkan total dana senilai US$ 25 miliar untuk mensukseskan sejumlah akuisisi di sektor energi, terutama minyak dan gas.

Sejumlah analis menilai, langkah agresif perusahaan minyak dan gas China menunjukkan bahwa Negeri Panda tersebut sedang mengamankan pasokan energi di jangka panjang. "China bisa membeli minyak dan gas dari pasar internasional. Namun mereka lebih aman dengan langsung menguasai aset atau menjadi mitra di proyek-proyek tersebut," kata Regan.

Editor: Uji Agung Santosa