TOKYO. Menjelang penutupan, saham-saham di bursa Asia masih terjerembab. Kondisi ini terjadi seiring langkah cooling down China dalam perekonomiannya. Selain itu, penguatan yen atas dolar juga menimbulkan spekulasi kalau Jepang akan kembali melakukan intervensi. Pada pukul 15.01 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific melorot 1,5% menjadi 128,41. Penurunan terbesar dialami saham-saham berbasis pertambangan. Tambahan saja, yen menguat 0,2% menjadi 81,87 dan bergerak mendekati level paling perkasa dalam 15 tahun belakangan. "Seluruh bank sentral menginginkan hal yang sama, yakni mendongkrak pertumbuhan. Tapi pada saat yang sama, mereka ingin memastikan tidak akan merugi pketika negara lain melemahkan posisi mata uangnya," jelas Vemkatraman Anantha-Nageswaran, chief investment officer Bank Julius Baer & Co.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
China cooling down, bursa Asia terjerembab 1,5%
TOKYO. Menjelang penutupan, saham-saham di bursa Asia masih terjerembab. Kondisi ini terjadi seiring langkah cooling down China dalam perekonomiannya. Selain itu, penguatan yen atas dolar juga menimbulkan spekulasi kalau Jepang akan kembali melakukan intervensi. Pada pukul 15.01 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific melorot 1,5% menjadi 128,41. Penurunan terbesar dialami saham-saham berbasis pertambangan. Tambahan saja, yen menguat 0,2% menjadi 81,87 dan bergerak mendekati level paling perkasa dalam 15 tahun belakangan. "Seluruh bank sentral menginginkan hal yang sama, yakni mendongkrak pertumbuhan. Tapi pada saat yang sama, mereka ingin memastikan tidak akan merugi pketika negara lain melemahkan posisi mata uangnya," jelas Vemkatraman Anantha-Nageswaran, chief investment officer Bank Julius Baer & Co.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News