KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Batubara menjadi salah satu komoditas yang harganya melesat cukup tinggi di tahun ini. Hingga saat ini, komoditas energi tersebut masih anteng di atas level US$ 200 per ton. Dalam laporannya, Jumat (1/10), Analis MNC Sekuritas Aqil Triyadi mengatakan, penguatan harga batubara didorong oleh beberapa sentimen, salah satunya adalah kenaikan harga gas di Eropa yang membuat biaya pembangkit listrik tenaga uap lebih mahal EUR 75,32 per megawatt/jam (MWh) atau naik 131,71% secara year-to-date (ytd). Penggunaan gas ini lebih mahal ketimbang dengan biaya penggunaan batubara yang hanya EUR 44,18 per MWh. Hal ini tentunya akan meningkatkan permintaan batubara ke depan
China dan India terancam krisis energi, begini prospek harga batubara ke depan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Batubara menjadi salah satu komoditas yang harganya melesat cukup tinggi di tahun ini. Hingga saat ini, komoditas energi tersebut masih anteng di atas level US$ 200 per ton. Dalam laporannya, Jumat (1/10), Analis MNC Sekuritas Aqil Triyadi mengatakan, penguatan harga batubara didorong oleh beberapa sentimen, salah satunya adalah kenaikan harga gas di Eropa yang membuat biaya pembangkit listrik tenaga uap lebih mahal EUR 75,32 per megawatt/jam (MWh) atau naik 131,71% secara year-to-date (ytd). Penggunaan gas ini lebih mahal ketimbang dengan biaya penggunaan batubara yang hanya EUR 44,18 per MWh. Hal ini tentunya akan meningkatkan permintaan batubara ke depan