KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Komisi Pemilihan Umum (KPU) menuduh peretas asal China dan Rusia menyerang basis data pemilih Indonesia dalam upaya mengganggu pemilihan presiden 2019. Namun kedua negara dengan tegas menampik pernyataan tersebut. Dilansir dari Bloomberg, ketika Indonesia bersiap untuk pemilihan presiden dan pemilhan legislatif pada 17 April mendatang, KPU menyebut pihaknya menghadapi gelombang serangan dunia maya yang dinilai bertujuan untuk mendiskreditkan proses pemilihan. Ketua Komisi Pemilihan Umum Indonesia Arief Budiman mengatakan beberapa serangan berasal dari Rusia dan Cina. Serangan ini di antaranya termasuk upaya untuk memanipulasi atau memodifikasi konten serta untuk menciptakan apa yang disebut pemilih hantu atau identitas pemilih palsu.
China dan Rusia bantah lakukan serangan siber terhadap sistem KPU
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Komisi Pemilihan Umum (KPU) menuduh peretas asal China dan Rusia menyerang basis data pemilih Indonesia dalam upaya mengganggu pemilihan presiden 2019. Namun kedua negara dengan tegas menampik pernyataan tersebut. Dilansir dari Bloomberg, ketika Indonesia bersiap untuk pemilihan presiden dan pemilhan legislatif pada 17 April mendatang, KPU menyebut pihaknya menghadapi gelombang serangan dunia maya yang dinilai bertujuan untuk mendiskreditkan proses pemilihan. Ketua Komisi Pemilihan Umum Indonesia Arief Budiman mengatakan beberapa serangan berasal dari Rusia dan Cina. Serangan ini di antaranya termasuk upaya untuk memanipulasi atau memodifikasi konten serta untuk menciptakan apa yang disebut pemilih hantu atau identitas pemilih palsu.