China denda produsen suku cadang asal Jepang



BEIJING. China mendenda beberapa produsen suku cadang asal Jepang. Denda atas manipulasi harga ini mencapai rekor 1,23 miliar yuan atau setara US$ 201 juta.

Otoritas harga di China, National Development Reform Commission (NDRC) mengenakan denda ini setelah pecahnya kasus manipulasi harga suku cadang pasar global, termasuk di Amerika Serikat dan Eropa. Denda ini terutama memengaruhi produsen asal Jepang.

Produsen suku cadang Sumitomo Electric Industries Ltd terkena denda paling besar. NDRC mendenda Sumitomo hingga 290,4 juta yuan. NDRC menyatakan, telah memerika 12 produsen suku cadang, termasuk Denso Corp dan Mitsubishi Electric Corp atas tuduhan kolusi dan mengurangi kompetisi pada industri suku cadang.


Menurut NDRC, kesepakatan harga pada industri ini merupakan pelanggaran aturan anti monopoli di China. "Ini mempengaruhi harga suku cadang secara tidak wajar, juga harga kendaraan," sebut NDRC, Rabu (20/8).

Aturan anti monopoli menyebut, denda berkisar 1%-10% pendapatan perusahaan tahun sebelumnya. Sedangkan, denda ke perusahaan Jepang ini berkisar antara 4%-8% dari penjualan.

Beberapa perusahaan yang kena denda, misalnya Furukawa Electric Co, NSK Ltd, NTN Corp dan Jtekt Corp. Hitachi Automotive, Nachi-Fujikoshi Corp dinyatakan terlibat pada aktivitas anti persaingan usaha, tapi tidak kena denda karena melapor pertama ke regulator.

China mengintensifkan upaya kepatuhan perusahaan-perusahaan dengan aturan anti monopoli yang terbit tahun 2008. Sejak penerapan aturan hingga saat ini banyak perusahaan asing, termasuk Mead Johnson Nutrition Co dan Danone kena denda.

Pakar hukum bilang, China menekankan aturan ini lebih ke perusahaan-perusahaan asing ketimbang perusahaan lokal. Tapi pejabat terkait bilang, perusahaan lokal pun kena denda. "China merupakan negara yang dijalankan berdasarkan hukum dan semua orang setara di hadapan hukum," kata Li Pumin, Sekretaris Jenderal NDRC.

NDRC mengatakan akan menghukum Audi dan Chrysler karena praktik monopoli. Para eksekutif Toyota Motor Corp mengatakan, Pemerintah China tengah memeriksa praktif penjualan suku cadang merek premium, Lexus.

Editor: Hendra Gunawan