China Desak AS untuk Setop Dukung Aksi Provokasi Filipina



KONTAN.CO.ID - BEIJING. Pada Jumat (28/6/2024), China mendesak Amerika Serikat untuk berhenti menoleransi dan mendukung provokasi yang dilakukan Filipina.

Pernyataan ini dirilis China setelah Wakil Menteri Luar Negeri AS Kurt Campbell menyatakan keprihatinannya atas tindakan destabilisasi Beijing di Laut China Selatan.

Reuters memberitakan, China dan Filipina baru-baru ini saling tuding mengenai “manuver berbahaya dan ilegal” yang mempengaruhi kapal masing-masing di wilayah sekitar Second Thomas Shoal, sebuah pulau kecil yang disengketakan di jalur perairan sibuk tersebut.


“Amerika Serikat harus berhenti memberikan toleransi dan mendukung provokasi serta gangguan Filipina, juga segera mengambil tindakan praktis untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di Laut China Selatan,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Mao Ning.

Filipina telah mengirimkan misi untuk memasok tentara yang tinggal di kapal perang tua dan berkarat yang sengaja dikandangkan oleh Manila pada tahun 1999 di pulau karang tersebut untuk memperkuat klaim kedaulatannya.

Pada pengarahan rutin, Mao menambahkan bahwa Filipina telah mengabaikan konsensus dengan China, menantang kedaulatan dan integritas wilayahnya, dan bersikeras mengirimkan bahan-bahan konstruksi ke kapal perang tersebut.

Baca Juga: Marcos: Filipina Harus Ambil Tindakan Lebih dari Sekadar Protes di LCS

Pada tanggal 17 Juni, seorang pelaut Filipina terluka setelah terjadi penyerudukan berkecepatan tinggi yang disengaja oleh Penjaga Pantai China. Tudingan tersebut dibantah oleh China, dan mengatakan bahwa tindakan tersebut sah.

Campbell menyampaikan pernyataan tersebut kepada Wakil Menteri Luar Negeri Tiongkok Ma Zhaoxu melalui panggilan telepon pada hari Kamis, kata Departemen Luar Negeri AS.

Sehari sebelumnya, penasihat keamanan nasional AS Jake Sullivan dan penasihat keamanan nasional Filipina, Eduardo Ano, membahas kekhawatiran yang sama atas tindakan berbahaya dan eskalasi yang dilakukan China.

"Amerika Serikat menegaskan kembali komitmennya terhadap keamanan Filipina," kata Gedung Putih.

Baca Juga: Tegang dengan China, Filipina Belum Minta Dukungan AS untuk Pasok Pasukannya di LCS

China mengklaim hampir seluruh wilayah Laut China Selatan, termasuk sebagian yang diklaim oleh Brunei, Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Vietnam.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie