China dilanda flu burung, WNI diminta waspada



JAKARTA. Pemerintah meminta agar Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di China untuk waspada terhadap penularan virus Avian Influenza (AH7N9) atau flu burung.

Kementerian luar negeri, melalui perwakilan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Beijing, Selasa (30/7) mengeluarkan seruan terhadap seluruh WNI atas penyebaran virus yang tengah melanda negeri Tiongkok tersebut.

Berdasarkan informasi dari World Health Organization (WHO) dan Pemerintah Republik Rakyat Tiongkok (RRT), diperoleh data hingga 22 Juli 2013 lalu, ditemukan 133 kasus Avian Influenza telah teridentifikasi dengan angka kematian 43 orang.


“Kasus avian flu ini ditemukan di sebelas provinsi di RRT, antara lain Beijing, Hebei, Shandong, Henan, Anhui, Jiangxi, Hunan, dan Fujian, serta Taiwan. Jumlah kasus AH7N9 terbesar ditemukan di Provinsi Jiangsu (28 kasus), Shanghai (33 kasus) dan Zhejiang (46 kasus),” kata Staf KBRI Beijing, Dyah R. Andrini dalam siaran pers resmi KBRI Beijing.

Tipe Avian influenza A H7N9 biasanya ditemukan pada unggas sejak akhir tahun 2012. Para pakar menduga bahwa penyakit itu dapat menular kepada manusia.

Dari hasil penelitian beberapa kasus di RRT menunjukkan kecenderungan yang sangat mengkhawatirkan. Sebab, gejala penyakit yang mematikan itu, antara lain, adalah panas demam, batuk, dan sesak nafas.

Bila ada WNI yang mengalami hal tersebut, KBRI mengimbau untuk segera memeriksakan diri ke dokter atau rumah sakit terdekat. Sejauh ini belum ada vaksin terhadap H7N9.

Untuk mencegah penyakit flu burung ini, KBRI memberikan sejumlah tips. Pertama hindari kontak dengan unggas, babi, dan binatang ternak.

Kedua, konsumsi makanan daging atau unggas yang benar-benar matang dan dihidangkan dalam keadaan segar. 

Ketiga, tetap jaga kebersihan diri, seperti cuci tangan dengan cairan pembersih jika hendak makan.

Keempat, hindari kontak fisik dan alat makanan dengan seseorang yang tengah sakit, dan kelima silakan konsultasi segera ke dokter apabila memiliki gejala penyakit seperti disebut di atas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dikky Setiawan