China gelar 100 latihan tempur di laut, respons provokasi militer asing



KONTAN.CO.ID - Di tengah seringnya provokasi militer asing dari laut, Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) mengadakan lebih dari 100 latihan militer di semua wilayah laut utama selama tiga bulan terakhir.

Terbaru, Badan Keselamatan Maritim pada Senin (23/8) mengumumkan tiga zona pembatasan navigasi di Laut China Selatan, Laut Kuning, dan Selat Bohai untuk latihan militer tembakan langsung dalam beberapa hari mendatang.

Ini bukan pertama kali PLA menggelar lebih dari 100 latihan militer di beberapa wilayah laut. Sebelumnya, setidaknya 120 latihan militer di Laut Bohai, Laut Kuning, Laut China Timur, Selat Taiwan, dan Laut China Selatan selama tiga bulan. 


Mengutip Global Times, di Laut Bohai dan Laut Kuning, PLA menggelar latihan militer setidaknya 48 latihan sejak akhir Mei lalu, menjadikan daerah itu yang paling intensif di antara lokasi yang lain.

Sebab, menurut pengamat militer, kedua laut itu adalah rumah bagi beberapa lokasi uji senjata maritim PLA dan pintu gerbang ke ibu kota negara Beijing.

Baca Juga: China kirim 3 kapal perang ke Laut Jepang, beri peringatan ke Jepang?

Kemudian, 39 latihan militer PLA lakukan di dekat Taiwan dalam tiga bulan terakhir. PLA juga menyelenggarakan latihan skala besar pada awal Agustus di Laut China Selatan, yang ke-26 selama tiga bulan. 

Menurut pemantauan Inisiatif Penyelidikan Situasi Strategis Laut China Selatan, lembaga think tank berbasis di Beijing, langkah-langkah provokatif militer asing termasuk pengintaian jarak dekat AS yang sering.

Lalu, kapal perang Amerika Serikat yang masuk tanpa izin ke perairan teritorial China serta pelayaran kapal induk AS dan Inggris.

Song Zhongping, ahli militer, mengatakan kepada Global Times, dengan mengadakan latihan di semua wilayah laut utama China, PLA sedang bersiap untuk menghadapi pertempuran simultan dari arah yang berbeda jika konflik militer pecah.

Selanjutnya: Bikin panas, China gelar latihan serangan gabungan di dekat Taiwan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: S.S. Kurniawan