China Harbour minati investasi pelabuhan dan kereta api Indonesia



JAKARTA. BUMN infrastruktur asal negeri tirai bambu, China Harbour berminat menanamkan investasi di sejumlah pelabuhan dan proyek kereta api di Indonesia. Untuk itu, Menteri Perhubungan Freddy Numberi sudah meminta Dirjen Perhubungan Laut dan Dirjen Perkeretaapian untuk membuat rencana kerja dengan perusahaan tersebut melalui Pemerintah China."China Harbour tertarik untuk membangun pelabuhan di Pulau Madura dan proyek kereta bandara tahun depan," kata Freddy, Jum'at (19/11).Pemerintah berencana menggabungkan operasi Pelabuhan baru di Madura dengan Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Maklum, saat ini Tanjung Perak sudah stagnan dan tidak bisa lagi dikembangkan. Dus, pemerintah berencana membangun di Madura dengan investasi dari pihak swasta. Pemerintah hanya akan memfasilitasinya dengan PT Pelabuhan Indonesia dan mengurus pembebasan tanah. Sementara untuk proyek kereta bandara Soekarno-Hatta, Freddy memastikan PT Railink juga diharapkan bermitra dengan China Harbour. "Kereta bandara ini salah satu prioritas. Selain itu akan kami tawarkan juga membangun infrastruktur kereta angkutan batubara di Kalimantan dan Sulawesi Selatan kepada perusahaan China yang lain," jelasnya.Sebelumnya Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Tundjung Inderawan merinci dana untuk pembangunan kereta bandara diperkirakan mencapai Rp 10,2 triliun. Perinciannya, dana pembebasan tanah dan sebagian dana konstruksi akan disediakan pemerintah dari APBN sebesar Rp 3,2 triliun.Dana pembebasan tanah sebesar Rp 1,5 triliun dengan pencairan bertahap mulai 2011 sebesar Rp 450 miliar, 2012 sebesar Rp 525 miliar, dan 2013 sebesar Rp 525 miliar. Sementara untuk membiayai konstruksi prasarana dari Stasiun Manggarai ke Angke sepanjang 11 kilometer dialokasikan dana Rp 1,7 triliunl; dengan pencairan dana mulai 2012 sebesar Rp 680 miliar dan 2013 Rp 1,02 triliun. Sedangkan sisanya untuk konstruksi prasarana sepanjang 19 kilometer dari Angke-Bandara akan dikerjakan investor swasta dengan nilai Rp 7 triliun.Duta Besar China untuk Indonesia Zhang Qiyue mengungkapkan, arus investor dari negerinya mengalami peningkatan sebesar 50% dibanding tahun lalu dengan jumlah 700 perusahaan."Akan ada beberapa perusahan dari China yang masuk Indonesia seperti China Railroad dan China Bridge & Road. Infrastruktur transportasi dibidik karena Indonesia sedang berencana giat membangun sektor ini beberapa tahun ke depan," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: