China Impor Batubara 323,22 Juta Ton Tahun Lalu, Tertinggi Sejak 2013



KONTAN.CO.ID - BEIJING. Impor batubara China turun pada Desember 2021, tergelincir dari level tertinggi tahun ini di November, karena penambang domestik meningkatkan produksi ke tingkat rekor.

China, pembeli batubara terbesar di dunia, mengimpor 30,95 juta ton batubara pada Desember, turun 11,7% dari November, data Administrasi Umum Bea Cukai China menunjukkan pada Jumat (14/1), seperti dikutip Reuters.

Impor batubara November 2021 sebesar 35,05 juta ton dan Desember 2020 mencapai 39,08 juta ton, ketika China melonggarkan pembatasan impor untuk beberapa pembangkit untuk memenuhi lonjakan konsumsi listrik.


Sepanjang 2021, pengapalan batubara ke China mencapai 323,22 juta ton, tertinggi sejak 2013, dan naik dari 303,99 juta ton tahun 2020.

Baca Juga: Sentimen Utama Penggerak Harga Batubara Tetap dari Krisis Energi

China memperlambat pembelian batubara di luar negeri setelah penambang domestik merespons seruan Beijing untuk memastikan pasokan energi selama musim dingin dengan menaikkan output ke rekor tertinggi.

Persediaan batubara telah turun karena musim dingin sudah setengah jalan.

Stok batubara di perusahaan utilitas China melebihi 162 juta ton pada 21 Januari, atau penggunaan 21 hari, sekitar 40 juta ton lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu, Komisi Reformasi dan Pembangunan Nasional China (NDRC) mengatakan.

Menurut NDRC, pasokan batubara aman bahkan ketika stok "sedikit berfluktuasi", dari rekor tertinggi 168 juta ton pada 22 Desember tahun lalu. Stok tahun ini tetap di atas 160 juta ton, melebihi tingkat di tahun sebelumnya.

Baca Juga: Xi Jinping: China dan Indonesia Harus Bekerjasama Lebih Erat di Era Pasca Pandemi

Tidak seperti dua tahun sebelumnya, China tidak memberlakukan batas impor pada 2021 di tengah upaya untuk memastikan pasokan batubara yang stabil ke pembangkit listrik sekaligus menjinakkan harga yang melambung.

Namun, larangan atas impor batubara dari Australia tetap berlaku.

Hanya, impor batubara China akan turun pada Januari setelah Indonesia, pemasok batubara terbesarnya, menghentikan ekspor 1 Januari lalu setelah krisis stok batubara di pembangkit listrik di dalam negeri.

Tapi, trader China memperkirakan, dampaknya akan terbatas karena utilitas memiliki persediaan yang besar dan permintaan listrik akan melemah menjelang liburan Tahun Baru Imlek mulai 31 Januari nanti.

Editor: S.S. Kurniawan