KONTAN.CO.ID - BEIJING. China kian agresif untuk mengembangkan teknologi. Tak tanggung-tanggung, Tianjin sebuah kota pelabuhan di Utara China mengumumkan akan menyiapkan dana senilai 100 miliar yuan atau setara dengan US$ 16 miliar untuk pengembangan industri teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI). Reuters melaporkan, China berambisi menjadi pemimpin dalam bidang kecerdasan buatan di tahun 2025 mendatang. Tiongkok ingin mengambil alih dominasi Amerika Serikat (AS) di bisnis sektor teknologi kecerdasan buatan ini. Langkah ini dilakukan di tengah perlombaan teknologi kecerdasan buatan yang intens antara China dan AS. Pemerintah China mengatakan ingin menjadikan teknologi kecerdasan buatan sebagai kekuatan baru pendorong ekonomi pada 2020. China menargetkan teknologi canggih ini bisa memberi nilai ekonomi lebih dari 1 triliun yuan atau setara dengan US$ 157 miliar pada tahun 2030 nanti.
China ingin menguasai artificial intelligence
KONTAN.CO.ID - BEIJING. China kian agresif untuk mengembangkan teknologi. Tak tanggung-tanggung, Tianjin sebuah kota pelabuhan di Utara China mengumumkan akan menyiapkan dana senilai 100 miliar yuan atau setara dengan US$ 16 miliar untuk pengembangan industri teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI). Reuters melaporkan, China berambisi menjadi pemimpin dalam bidang kecerdasan buatan di tahun 2025 mendatang. Tiongkok ingin mengambil alih dominasi Amerika Serikat (AS) di bisnis sektor teknologi kecerdasan buatan ini. Langkah ini dilakukan di tengah perlombaan teknologi kecerdasan buatan yang intens antara China dan AS. Pemerintah China mengatakan ingin menjadikan teknologi kecerdasan buatan sebagai kekuatan baru pendorong ekonomi pada 2020. China menargetkan teknologi canggih ini bisa memberi nilai ekonomi lebih dari 1 triliun yuan atau setara dengan US$ 157 miliar pada tahun 2030 nanti.