KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar karet dunia dalam beberapa tahun ke depan akan berubah. Sebab saat ini, China sebagai negara importir karet terbesar dunia mulai berinvestasi pada perkebunan karet di kawasan Asia Tenggara. Dengan kebutuhan karet rata-rata 4,3 juta ton per tahun, negara Tirai Bambu itu diketahui tengah melakukan penanaman karet di tiga negara tetangga yakni Myanmar, Laos dan Kamboja. Total luas lahan perkebunan karet di tiga negara ini mencapai 5 juta hektare (ha) atau jauh lebih luas dari total luas kebun karet Indonesia yang seluas 3 juta ha. Apalagi kebun karet Indonesia, 90% diantaranya merupakan milik petani dengan produktivitasnya minim dan usia sudah tua. Sementara China akan mengelola perkebunan karet secara industri sehingga produktivitasnya lebih tinggi.
China investasi karet di tiga negara Asia Tenggara
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar karet dunia dalam beberapa tahun ke depan akan berubah. Sebab saat ini, China sebagai negara importir karet terbesar dunia mulai berinvestasi pada perkebunan karet di kawasan Asia Tenggara. Dengan kebutuhan karet rata-rata 4,3 juta ton per tahun, negara Tirai Bambu itu diketahui tengah melakukan penanaman karet di tiga negara tetangga yakni Myanmar, Laos dan Kamboja. Total luas lahan perkebunan karet di tiga negara ini mencapai 5 juta hektare (ha) atau jauh lebih luas dari total luas kebun karet Indonesia yang seluas 3 juta ha. Apalagi kebun karet Indonesia, 90% diantaranya merupakan milik petani dengan produktivitasnya minim dan usia sudah tua. Sementara China akan mengelola perkebunan karet secara industri sehingga produktivitasnya lebih tinggi.