JAKARTA. Setelah Jepang memasukkan tawaran ke pemerintah Indonesia, kini giliran pemerintah China yang menawarkan proposal untuk mengerjakan proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung. Lewat Menteri Komisi Pembangunan Nasional dan Reformasi Republik Rakyat Tiongkok Xu Shaoshi, pemerintah China mengajukan proposal proyek ini kepada Bappenas. Sebelumnya, China membicarakan proyek yang sama dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Andrinof Chaniago mengatakan, berdasarkan hasil studi kelayakan yang tercantum pada proposal yang diajukan China, nilai investasi proyek kereta cepat ini mencapai US$ 5,5 miliar. Dengan kurs Rp 13.000 per dollar Amerika Serikat (AS), artinya nilai investasi ini mencapai Rp 71,5 triliun. Bunga yang ditawarkan 2% per tahun dengan masa pengembalian pinjaman 40 tahun.
China-Jepang berebut proyek kereta cepat
JAKARTA. Setelah Jepang memasukkan tawaran ke pemerintah Indonesia, kini giliran pemerintah China yang menawarkan proposal untuk mengerjakan proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung. Lewat Menteri Komisi Pembangunan Nasional dan Reformasi Republik Rakyat Tiongkok Xu Shaoshi, pemerintah China mengajukan proposal proyek ini kepada Bappenas. Sebelumnya, China membicarakan proyek yang sama dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Andrinof Chaniago mengatakan, berdasarkan hasil studi kelayakan yang tercantum pada proposal yang diajukan China, nilai investasi proyek kereta cepat ini mencapai US$ 5,5 miliar. Dengan kurs Rp 13.000 per dollar Amerika Serikat (AS), artinya nilai investasi ini mencapai Rp 71,5 triliun. Bunga yang ditawarkan 2% per tahun dengan masa pengembalian pinjaman 40 tahun.