China: Kami akan terus terbuka, tidak mengejar surplus perdagangan



KONTAN.CO.ID - BEIJING. Perdana Menteri China Li Keqiang mengatakan, aktivitas ekonomi negeri tembok raksasa bisa kembali ke kisaran yang wajar tahun depan, setelah dampak pandemi virus corona baru menekan pertumbuhan tahun ini.

Berbicara pada konferensi pers dengan kepala organisasi ekonomi dan keuangan internasional, Li bilang, China akan terus terbuka dan tidak akan mengejar surplus perdagangan, tetapi memberi tekanan yang sama pada impor dan ekspor.

"China ingin mencapai keseimbangan perdagangan," katanya, Selasa (24/11), seperti dikutip Reuters.


Sebelumnya, Presiden China Xi Jinping menetapkan negaranya sebagai titik poros untuk perdagangan bebas global, berjanji untuk menjaga ekonomi "berukuran super" tetap terbuka.

Baca Juga: Xi Jinping: Keterbukaan memungkinkan suatu negara untuk bergerak maju

Xi bersumpah "terbuka" untuk perdagangan dan menyangkal segala kemungkinan "pemisahan" ekonomi China.

"Kami selanjutnya akan mengurangi tarif dan biaya kelembagaan, dan memperluas impor produk dan layanan berkualitas tinggi dari semua negara," kata Xi dalam pidato di Forum Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) yang disampaikan melalui konferensi video seperti dilansir Channel News Asia.

Dalam pidatonya yang menggembar-gemborkan "ketahanan dan vitalitas" ekonomi China setelah pulih dari pandemi virus corona, Xi memperingatkan negara-negara yang bersikeras pada hambatan perdagangan akan menderita luka yang ditimbulkan sendiri.

"Keterbukaan memungkinkan suatu negara untuk bergerak maju sementara pengasingan menahannya," ujarnya.

"China akan secara aktif bekerjasama dengan semua negara, wilayah, dan perusahaan yang ingin melakukannya. Kami akan terus memegang tinggi panji keterbukaan dan kerjasama," imbuh Xi.

Selanjutnya: Xi Jinping: China akan terus memegang tinggi panji keterbukaan dan kerjasama

Editor: S.S. Kurniawan