JAKARTA. Pesatnya kemajuan ekonomi China ternyata berdampak pada naiknya konsumsi negara tersebut untuk sektor makanan terutama produk perikanan. Thomas Darmawan, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Pengolahan dan Pemasaran Produk Perikanan Indonesia (AP5I) menyebutkan, kebutuhan China saat ini sulit dipenuhi oleh negaranya sendiri. “Untuk udang saja, China membutuhkan 1 juta ton,” kata Thomas yang sudah mengunjungi pusat pengolahan ikan di China beberapa waktu lalu. Jumlah kebutuhan China yang kosong itu menurut Thomas sulit dipenuhi dari Indonesia yang hanya memiliki produksi 380.000 ton saja. Konsumen China juga membutuhkan ikan nila, kepiting, tuna, kerapu, rumput laut dan juga produk perikanan lainnya. Sayangnya, Indonesia belum bisa sepenuhnya memanfaatkan pasar ke China tersebut karena masih banyaknya masalah di dalam negeri terutama di sektor produksi. Khusus udang misalkan, Indonesia masih dihadapi masalah virus yang membuat produksi merosot.
China kekurangan pasokan produk perikanan
JAKARTA. Pesatnya kemajuan ekonomi China ternyata berdampak pada naiknya konsumsi negara tersebut untuk sektor makanan terutama produk perikanan. Thomas Darmawan, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Pengolahan dan Pemasaran Produk Perikanan Indonesia (AP5I) menyebutkan, kebutuhan China saat ini sulit dipenuhi oleh negaranya sendiri. “Untuk udang saja, China membutuhkan 1 juta ton,” kata Thomas yang sudah mengunjungi pusat pengolahan ikan di China beberapa waktu lalu. Jumlah kebutuhan China yang kosong itu menurut Thomas sulit dipenuhi dari Indonesia yang hanya memiliki produksi 380.000 ton saja. Konsumen China juga membutuhkan ikan nila, kepiting, tuna, kerapu, rumput laut dan juga produk perikanan lainnya. Sayangnya, Indonesia belum bisa sepenuhnya memanfaatkan pasar ke China tersebut karena masih banyaknya masalah di dalam negeri terutama di sektor produksi. Khusus udang misalkan, Indonesia masih dihadapi masalah virus yang membuat produksi merosot.