KONTAN.CO.ID - BEIJING. Kabinet China mengeluarkan pedoman untuk mempromosikan lapangan kerja yang berkualitas tinggi dan memadai pada hari Rabu (25/9). Sekaligus berkomitmen untuk memprioritaskan pekerjaan dalam pengembangan sosial-ekonomi serta meningkatkan pertumbuhan gaji yang wajar.
Baca Juga: Intelijen: Rusia Miliki Proyek Drone Perang Rahasia di China Pedoman ini muncul di tengah kondisi di mana beberapa pekerja mengalami pemotongan gaji yang tajam dan tingkat pengangguran pemuda naik ke level tertinggi sejak otoritas merevisi metodologi statistik, menciptakan tantangan bagi para pembuat kebijakan dalam upaya mereka untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Pedoman tersebut, yang muncul setelah paket stimulus agresif yang diumumkan oleh bank sentral pada hari Selasa (24/9), menyatakan bahwa negara akan mempromosikan koordinasi antara kebijakan fiskal, moneter, dan industri untuk meningkatkan lapangan kerja sebagai pendorong utama pembangunan.
Baca Juga: Perusahaan-Perusahaan Rokok Elektrik (Vape) China Tengah Meneliti Alternatif Nikotin China berusaha untuk "mencegah risiko pengangguran massal dan menjadikannya sebagai garis dasar" serta "meningkatkan stabilitas pekerjaan dan pendapatan yang wajar bagi pekerja," kata kantor berita negara Xinhua. Negara ini akan mengalokasikan subsidi pekerjaan secara wajar dan memanfaatkan dana asuransi pengangguran serta berbagai dana industri untuk mempromosikan lapangan kerja, tambah Xinhua.
China telah menciptakan 8,26 juta pekerjaan dalam tujuh bulan pertama tahun ini, atau 68,8% dari target penciptaan lapangan kerja tahunan.
Baca Juga: Stimulus China Pacu DBS dan Beberapa Bank Lain Menambah Kepemilikannya di Unit China Langkah-langkah yang lebih luas dari yang diharapkan ini merupakan upaya terbaru oleh para pembuat kebijakan untuk memulihkan kepercayaan dalam ekonomi terbesar kedua di dunia setelah serangkaian data mengecewakan menimbulkan kekhawatiran tentang perlambatan struktural yang berkepanjangan. Para investor dan ekonom menantikan lebih banyak dukungan kebijakan di bidang fiskal.
Editor: Yudho Winarto