China klaim Korea Utara bersedia melakukan denuklirisasi



KONTAN.CO.ID - BEIJING. Pada rabu (28/3), China mengklaim pihaknya memenangkan janji dari pemimpin Korea Utara Kim Jong Un untuk melakukan denuklirisasi di semenanjung Korea. Kesepakatan tersebut merupakan hasil pertemuan dengan Presiden China Xi Jinping. China sendiri berjanji, negaranya akan menjunjung persahabatan dengan tetangga yang terisolasi.

Setelah dua hari yang penuh dengan spekulasi, China mengumumkan pada hari ini bahwa Kim telah mengunjungi Beijing dan bertemu Xi dalam apa yang kantor berita resmi Xinhua sebut sebagai kunjungan tidak resmi, mulai Minggu hingga Rabu.

Mengutip BBC, perjalanan ini adalah perjalanan Kim yang pertama kali ke luar negeri sejak ia mengambil alih kekuasaan pada 2011 dan diyakini oleh para analis sebagai persiapan untuk pertemuan tingkat tinggi yang akan datang dengan Korea Selatan dan Amerika Serikat.


Seperti yang diketahui, Beijing sudah cukup lama menjadi sekutu terdekat Korea Utara yang dirahasiakan. Tetapi hubungan direnggangkan oleh ambisi senjata nuklir Korea Utara dan dukungan China terhadap sanksi-sanksi AS yang keras sebagai tanggapannya.

Mengutip Xinhua, Kim mengatakan kepada Xi bahwa situasi di semenanjung Korea mulai membaik karena Korea Utara telah mengambil inisiatif untuk meredakan ketegangan dan mengajukan proposal untuk pembicaraan damai.

"Ini adalah sikap konsisten kami untuk berkomitmen terhadap denuklirisasi di semenanjung, sesuai dengan keinginan mendiang Presiden Kim Il Sung dan mendiang Sekretaris Jenderal Kim Jong Il," kata Kim Jong Un, melansir Xinhua.

Disebutkan juga, Korea Utara bersedia berbicara dengan Amerika Serikat dan mengadakan pertemuan tingkat tinggi antar kedua negara.

"Masalah denuklirisasi Semenanjung Korea dapat diselesaikan, jika Korea Selatan dan Amerika Serikat menanggapi upaya kami dengan niat baik, menciptakan suasana damai dan stabilitas sambil mengambil langkah-langkah progresif dan sinkron untuk mewujudkan perdamaian," kata Kim.

Gerai berita negara China memiliki foto-foto Xi dan Kim bersama-sama.

Sebagai balasannya, Xi memberi tahu Kim bahwa persahabatan tradisional kedua pihak harus diteruskan dan dikembangkan dengan lebih baik.

"Ini adalah pilihan strategis dan satu-satunya pilihan yang tepat yang telah dibuat oleh kedua belah pihak berdasarkan sejarah dan kenyataan, struktur internasional dan regional serta situasi umum hubungan China-Korea Utara. Ini tidak boleh dan tidak akan berubah karena peristiwa tunggal di waktu tertentu," kata Xi seperti yang dikutip dari CNBC.

Spekulasi tentang kemungkinan kunjungan Kim ke Beijing marak awal pekan ini setelah kereta yang mirip dengan yang digunakan oleh ayah Kim terlihat di ibukota China, bersama dengan dilakukannya pengamanan ketat di sejumlah lokasi.

Xinhua juga menulis, dalam kunjungannya ini, Kim didampingi oleh istrinya Ri Sol Ju.

Ayah Kim Jong Un, Kim Jong Il, bertemu dengan mantan presiden Jiang Zemin di Tiongkok pada tahun 2000 sebelum pertemuan puncak antara kedua Korea pada bulan Juni tahun itu. Pada saat itu, kunjungan tersebut dilihat sebagai penegasan kembali hubungan dekat dengan Beijing.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie