China kurangi konsumsi, harga batubara terpeleset



JAKARTA. Harga batubara kembali terpeleset. Permintaan batubara yang kian tergerus serta aksi negara-negara yang berusaha mengurangi emisi gas rumah kaca memicu penurunan harga. Mengutip Bloomberg, Senin (6/7) harga batubara kontrak pengiriman Agustus 2015 di bursa ICE Commodity Exchange terkoreksi 0,42% ke level US$ 58,70 per metrik ton ketimbang posisi pada Jumat (4/7). Sepekan, harga batubara merosot 0,92%. Deddy Yusuf Siregar, Research and Analyst PT Fortis Asia Futures menilai, turunnya harga batubara disebabkan berkurangnya penggunaan komoditas energi oleh konsumen terbesar batubara, yaitu China. Negeri Tirai Bambu memang sedang giat memangkas pemakaian batubara yang saat ini mencapai 64% dari total energi, level terendah dalam 15 tahun. Rencananya di penghujung tahun China akan menekan porsi penggunaan batubara menjadi 62%. Selain itu, lanjut Deddy, penguatan indeks dollar Amerika Serikat (AS) juga turut menyeret harga batubara. Lihat saja, pada Selasa (7/7) pukul 14.20 WIB, indeks dollar AS naik 0,15% menjadi 96,447. Mata uang Negeri Paman Sam memang sedang perkasa akibat krisis utang Yunani yang melemahkan mata uang Euro. “Merosotnya harga minyak juga turut menyeret harga batubara,” tuturnya.

Batubara merupakan produk turunan minyak. Mengacu Bloomberg, Selasa (7/7), harga minyak West Texas Intermediate kontrak pengiriman Agustus 2015 di perdagangan elektronik bursa New York Merchantile Exchange turun 1,08% menjadi US$ 53,10 per barel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Uji Agung Santosa