China Marah Besar, Peringatkan AS Pihaknya Akan Balas Penjualan Senjata ke Taiwan



KONTAN.CO.ID - China marah besar. Pada Sabtu (26/10/2024) malam, Tiongkok mengatakan telah mengajukan keluhan diplomatik kepada AS. 

Selain itu, China juga menegaskan pihaknya memiliki hak untuk membalas setelah AS menyetujui penjualan senjata terbaru ke Taiwan. 

“China akan dengan tegas menanggapi dan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk menjaga kedaulatan nasional, keamanan, dan integritas teritorial,” kata Kementerian Luar Negeri di Beijing dalam sebuah pernyataan Sabtu malam.


Melansir Bloomberg, China juga mendesak AS untuk segera menghentikan persenjataan Taiwan dan segera menghentikan tindakan berbahaya yang merusak perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan.

Mengutip Reuters, Badan Kerjasama Keamanan Pertahanan Pentagon mengatakan penjualan baru itu terdiri dari sistem rudal dan sistem radar senilai US$ 1,16 miliar yang diperkirakan bernilai US$ 828 juta. Menurut Pentagon, kontraktor utama untuk sistem rudal itu adalah RTX Corp.

"Penjualan yang diusulkan ini melayani kepentingan nasional, ekonomi, dan keamanan AS dengan mendukung upaya berkelanjutan penerima untuk memodernisasi angkatan bersenjatanya dan mempertahankan kemampuan pertahanan yang kredibel," katanya dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: AS Setuju Jual Senjata Senilai US$ 2 Miliar ke Taiwan, Tiongkok Marah Besar

Pentagon juga menegaskan, "Penjualan yang diusulkan akan membantu meningkatkan keamanan penerima dan membantu menjaga stabilitas politik, keseimbangan militer, dan kemajuan ekonomi di kawasan tersebut."

Penjualan sistem rudal tersebut adalah untuk tiga solusi pertahanan udara jarak menengah National Advanced Surface-to-Air Missile System (NASAMS) yang mencakup rudal permukaan ke udara AMRAAM Extended Range yang canggih, tambahnya.

Ketegangan di selat tersebut meningkat setelah Beijing menggelar latihan militer besar-besaran di sekitar Taiwan awal bulan ini. China telah berjanji untuk membawa pusat produksi chip canggih tersebut di bawah kendalinya suatu hari nanti, dengan kekerasan jika perlu. AS merupakan pendukung militer utama negara kepulauan tersebut.

Tonton: Peringatan Taiwan ke China: Blokade Tiongkok akan Menjadi Tindakan Perang

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie