China masih akan perketat kebijakan moneter



BEIJING. BNP Paribas SA memprediksi, pemerintah China masih akan terus melakukan pengetatan kebijakan moneter hingga awal 2012. Inflasi yang mulai jinak belum akan mempengaruhi keputusan pembuat kebijakan.

Memang, Bank Sentral China telah berhenti mengerek suku bunga dan berhenti meminta bank menaikkan pencadangan.

Namun, "Beijing, memerlukan waktu untuk membentuk konsensus baru dalam memutuskan perubahan kebijakan," tutur Ken Peng, analis BNP dalam risetnya. Desember, merupakan waktu yang tepat bagi Central Economic Work Conference China mengambil keputusan.


"Diskusi kebijakan tingkat tinggi sangat diperlukan sebelum perubahan kebijakan utama bisa diimplementasikan," tulisnya. Oleh sebab itu, keinginan pasar China agar suku bunga turun baru akan terjadi pada awal tahun depan.

Informasi saja, indeks harga konsumen atau inflasi China pada Oktober lalu mencatat penurunan terbesar sejak 17 bulan terakhir. Survei terpisah yang dilakukan oleh HSBC Holdings Plc dan Markit Economics juga menunjukkan penurunan.

"Inflasi China bergerak moderat di bawah 5% pada November dan Desember 2011," tutur Zhu Jianfang, ekonom Citic Securities Co Ltd.

Peramal yang paling akurat dari sejumlah ekonom yang disurvei Bloomberg selama dua tahun terakhir itu melihat, harga makanan dan minyak global telah mencapai puncak yang berarti inflasi bakal melandai.

Editor: