China melamban, Hong Kong dan Makau kena getahnya



HONG KONG. Penjualan ritel di Hong Kong tumbuh paling lamban sejak 2009. Penyebabnya tak lain karena para pecinta belanja dari China yang kini mengurangi pembelian barang-barang mewah seperti perhiasan dan jam tangan.

Seperti dilansir situs pemerintah Hong Kong hari ini, penjualan ritel hanya tumbuh 8,8% dibandingkan setahun lalu menjadi HK$ 36 miliar (US$ 4,6 miliar). Angka ini merupakan kenaikan paling kecil sejak September 2009, tanpa memasukkan penjualan bulan Januari dan Februari yang terdistorsi karena liburan tahun baru China.

Perlambatan di China telah berdampak ke Hong Kong. Padahal baru tahun lalu Hong Kong mencatatkan rekor pertumbuhan penjualan ritel tertinggi. “Data hari ini adalah peringatan bagi peritel Hong Kong bahwa pengunjung dari daratan China bukan tambang emas mereka lagi,” kata Raymond Yeung, Ekonom Australia and New Zealand Banking Group Ltd. di Hong Kong.


Selain Hong Kong, Macau pun merasakan akibat perlambatan China. Menurut Gaming Inspection and Coordination Bureau Macau, pendapatan kasino tumbuh lebih kecil dari biasanya. Juni lalu, pendapatan kasino cuma tumbuh 12%, jauh merosot dibandingkan pertumbuhan Juni 2011 yang mencapai 52%.

Caroline Mak, Chairwoman Asosiasi Manajemen Ritel Hong Kong, mengatakan para peritel sudah mulai menawarkan diskon hingga 50% di musim panas ini. Lambannya penjualan sejumlah produk seperti furnitur juga mengindikasikan konsumsi penduduk lokal yang ikut melemah.

Pemerintah Hong Kong menyatakan, penjualan arloji dan jam dinding naik 3,1% bulan Mei 2012 dibandingkan setahun lalu. Sementara pada Mei 2011 silam, penjualan melesat 61%.

Pengunjung dari China ke Hong Kong memang berkurang. Menurut Hong Kong Tourism Board, jumlahnya merosot dari 2,6 juta di April 2012 menjadi 2,5 juta pada Mei lalu. “Ini logika sederhana, semakin sedikit turis datang untuk membeli emas, berlian, dan Anda akan melihat angka penjualan ritel yang memburuk signifikan,” tutur Lily Lo, Ekonom DBS Group Holdings Ltd Hong Kong.

Bukan hanya jumlah turis China yang berkurang, tapi juga nilai belanja mereka. Manager Gaily Jewellery Co. Ltd Alan Chun mengatakan, turis dari daratan China telah meninggalkan kebiasaan belanja ‘berlebihan’ mereka. “Tak ada pembelian besar lagi. Sekarang tinggal pembelian biasa, perhiasan seharga HK$ 30.000 yang mereka beli hanya untuk bersenang-senang,” ujarnya. Pembelian besar yang ia maksud adalah untuk perhiasan bernilai antara HK$ 100.000-HK$ 1 juta.

Kondisi ekonomi China saat ini tak secerah sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama lalu hanya 8,1%. Angka ini terlihat tinggi namun nyatanya adalah angka terlambat dalam tiga tahun terakhir. Tak ayal, pemerintah China memangkas suku bunganya dan menurunkan batas cadangan modal perbankan untuk mendorong ekonominya.

Editor: