JAKARTA. Harga tembaga terus tertekan dalam tiga pekan terakhir. Perlambatan manufaktur di China menjadi sentimen buruk bagi harga tembaga. Ini menimbulkan spekulasi permintaan tembaga dari negeri itu menurun. Selain itu, krisis Ukraina ikut melemahkan harga tembaga. Pada 18 Februari 2014 lalu, harga tembaga untuk kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange masih bertengger di US$ 7.195 per ton. Selanjutnya, harga terus tergerus hingga menjadi US$ 6.968 per ton, Senin (3/3), turun 0,59% dari posisi pekan lalu. Ini merupakan harga tembaga terendah sejak bulan November 2013. Jatuhnya harga tembaga karena perlambatan perekonomian China. Hal itu terbaca dari proyeksi awal indeks manufaktur China bulan Februari yang dirilis HSBC Holdings Plc. Menurut proyeksi HSBC, indeks manufaktur China akan jatuh ke level terendah selama tujuh bulan yakni di level 48,3, atau lebih rendah dari bulan Januari 2014 di level 49,5.
China melambat, harga tembaga jatuh
JAKARTA. Harga tembaga terus tertekan dalam tiga pekan terakhir. Perlambatan manufaktur di China menjadi sentimen buruk bagi harga tembaga. Ini menimbulkan spekulasi permintaan tembaga dari negeri itu menurun. Selain itu, krisis Ukraina ikut melemahkan harga tembaga. Pada 18 Februari 2014 lalu, harga tembaga untuk kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange masih bertengger di US$ 7.195 per ton. Selanjutnya, harga terus tergerus hingga menjadi US$ 6.968 per ton, Senin (3/3), turun 0,59% dari posisi pekan lalu. Ini merupakan harga tembaga terendah sejak bulan November 2013. Jatuhnya harga tembaga karena perlambatan perekonomian China. Hal itu terbaca dari proyeksi awal indeks manufaktur China bulan Februari yang dirilis HSBC Holdings Plc. Menurut proyeksi HSBC, indeks manufaktur China akan jatuh ke level terendah selama tujuh bulan yakni di level 48,3, atau lebih rendah dari bulan Januari 2014 di level 49,5.