KONTAN.CO.ID - BEIJING. Regulator Keuangan China melarang aksi pemberi pinjaman merayu para deposan dengan memberi hadiah termasuk boneka Labubu yang sangat populer. Aksi ini dilakukan para pemberi pinjaman sejalan dengan persaingan yang semakin menegangkan di antara bank-bank untuk mendapatkan nasabah karena suku bunga dan margin keuntungan turun. Cabang Zhejiang dari Badan Regulasi Keuangan Nasional telah meminta bank-bank lokal untuk menahan diri dari beberapa fasilitas yang tidak sesuai untuk menarik simpanan, menurut orang-orang yang mengetahui masalah tersebut dikutip Bloomberg. Panduan tersebut muncul setelah promosi dari Ping An Bank Co, yang telah menawarkan barang-barang koleksi Labubu di beberapa kota untuk para deposan baru yang dapat memarkir 50.000 yuan selama tiga bulan. Praktik semacam itu yang sering kali melibatkan penawaran barang-barang gratis seperti beras atau peralatan rumah tangga kecil, serta hadiah elektronik seperti keanggotaan di platform Internet. "Strategi tersebut dipandang sebagai pendorong biaya bank dan merugikan margin mereka," kata orang-orang tersebut, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya saat membahas masalah pribadi dikutip Bloomberg.
China Melarang Bank Beri Hadiah Boneka Labubu Untuk Menarik Minat Deposan
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Regulator Keuangan China melarang aksi pemberi pinjaman merayu para deposan dengan memberi hadiah termasuk boneka Labubu yang sangat populer. Aksi ini dilakukan para pemberi pinjaman sejalan dengan persaingan yang semakin menegangkan di antara bank-bank untuk mendapatkan nasabah karena suku bunga dan margin keuntungan turun. Cabang Zhejiang dari Badan Regulasi Keuangan Nasional telah meminta bank-bank lokal untuk menahan diri dari beberapa fasilitas yang tidak sesuai untuk menarik simpanan, menurut orang-orang yang mengetahui masalah tersebut dikutip Bloomberg. Panduan tersebut muncul setelah promosi dari Ping An Bank Co, yang telah menawarkan barang-barang koleksi Labubu di beberapa kota untuk para deposan baru yang dapat memarkir 50.000 yuan selama tiga bulan. Praktik semacam itu yang sering kali melibatkan penawaran barang-barang gratis seperti beras atau peralatan rumah tangga kecil, serta hadiah elektronik seperti keanggotaan di platform Internet. "Strategi tersebut dipandang sebagai pendorong biaya bank dan merugikan margin mereka," kata orang-orang tersebut, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya saat membahas masalah pribadi dikutip Bloomberg.
TAG: