China Memangkas Suku Bunga, Bursa Jepang Mulai Berotot



TOKYO. Saham-saham Jepang merangsek naik, dipimpin oleh perusahaan perkapalan, di tengah spekulasi permintaan komoditi akan melonjak setelah China memangkas suku bunganya --paling besar sepanjang 11 tahun ini—untuk menyurung pertumbuhan.

Nikkei 225 Stock Average menanjak 160,17 atau 2% dan ditutup di level 8.373,39 di Tokyo. Indeks Topix juga membukukan kenaikan sebesar 11,81, atau 1,5% menjadi 829,03. Sementara itu di New York, S&P 500 Index terdesak untuk yang keempat kalinya dalam empat hari ini setelah presiden terpilih Barack Obama menunjuk mantan Federal Reserve Chairman Paul Volcker untuk memimpin tim penasihat ekonomi. “Para pemilik modal tengah diyakinkan bahwa China dapat menghindar dari keterpurukan perekonomian yang cukup serius, mereka akan segera mengambil saham-saham komoditi,” kata Yoji Takeda dari RBC Investment (Asia) Ltd. di Hong Kong. Pemangkasan suku bunga ini, imbuh Takeda, menaikkan harapan para pemangku otoritas sehingga mereka akan menopang perekonomian. Kemarin, Peoples Bank of China memang telah memangkas suku bunganya dalam jumlah yang cukup besar sejak krisis moneter yang melanda Asia tahun 1997 silam. Pengguntingan suku bunga ini dilakukan kurang dari tiga minggu setelah pemerintah China mengumumkan paket stimulus sebesar 4 triliun yuan atau setara dengan US$ 586 miliar. Asal tahu saja, China merupakan partner terbesar perdagangan Jepang dan menyingkirkan AS sebagai negara tujuan ekspor Jepang nomor 1 untuk yang pertama kalinya pada bulan Juli lalu. Kontrak berjangka Nikkei yang expired di bulan Desember mengimbuhkan 3,3% menjadi 8.410 di Osaka dan naik 2,9 % menjadi 8.400 di Singapura.


Editor: