JAKARTA. Emiten batubara masih bertabur sentimen positif untuk tahun ini. Salah satunya, rencana Tiongkok memperketat produksi dan menolak impor dari Korea Utara berpotensi memanaskan harga batubara. Pemerintah China berniat memangkas hari produksi batubara. Hal ini akan berefek ke harga batubara global. China mempertimbangkan kembali membatasi produksi dengan mengembalikan waktu kerja tambang batubara menjadi 276 hari, dari semula 330 hari selama musim dingin. Merespons kebijakan itu, beberapa saham pertambangan batubara melanjutkan penguatannya dalam transaksi Selasa (21/2). Misalnya, Adaro Energy (ADRO) naik 1,47% ke Rp 1.720 per saham, Indo Tambangraya Megah (ITMG) naik 6,75% menjadi Rp 16.525. Saham Indika Energy (INDY) naik 1,36% ke Rp 745, Delta Dunia Makmur (DOID) menanjak 6,4% ke Rp 665, dan PTBA naik 1,35% ke Rp 11.250.
China memantik pamor emiten batubara
JAKARTA. Emiten batubara masih bertabur sentimen positif untuk tahun ini. Salah satunya, rencana Tiongkok memperketat produksi dan menolak impor dari Korea Utara berpotensi memanaskan harga batubara. Pemerintah China berniat memangkas hari produksi batubara. Hal ini akan berefek ke harga batubara global. China mempertimbangkan kembali membatasi produksi dengan mengembalikan waktu kerja tambang batubara menjadi 276 hari, dari semula 330 hari selama musim dingin. Merespons kebijakan itu, beberapa saham pertambangan batubara melanjutkan penguatannya dalam transaksi Selasa (21/2). Misalnya, Adaro Energy (ADRO) naik 1,47% ke Rp 1.720 per saham, Indo Tambangraya Megah (ITMG) naik 6,75% menjadi Rp 16.525. Saham Indika Energy (INDY) naik 1,36% ke Rp 745, Delta Dunia Makmur (DOID) menanjak 6,4% ke Rp 665, dan PTBA naik 1,35% ke Rp 11.250.