China membalas tarif impor AS, bursa Wall Street tertekan



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Bursa saham Amerika Serikat (AS) bergerak flat cenderung menurun pada awal perdagangan, Rabu (8/8). Meningkatnya sengketa perdagangan antara AS dengan China meredam sentimen postif dari laporan pendapatan dan laba emiten AS yang kuat.

Mengutip Reuters, hingga pukul 9.53, Rabu waktu AS, indeks Dow Jones Industrial Average turun 38,77 poin atau 0,15% ke level 25.590,14. Lalu indeks S & P 500 turun 2,83 poin atau 0,10% menjadi 2.855,62, dan indeks Nasdaq Composite juga turun 7,72 poin atau 0,10% ke posisi 7.875,95.

Perang dagang AS dan China makin memanas setelah China menyatakan akan mengenakan tarif impor tambahan sebesar 25% pada barang-barang AS senilai US$ 16 miliar. Respons China ini menanggapi kebijakan tarif serupa oleh AS atas barang asal China.


Tarif impor baru itu akan diaktifkan pada 23 Agustus 2018. Pada tanggal yang sama, AS juga akan mulai mengenakan tarif 25% tambahan atas barang dari China senilai US$ 16 miliar.

Cina memang telah berjanji untuk membalas dengan tarif yang setara terhadap setiap tindakan AS. Pekan lalu, China mengajukan tarif impor tambahan atas barang dari AS senilai US$ 60 miliar. Ini setelah Presiden AS Donald Trump menaikkan tarif impor atas barang dari China senilai US$ 200 miliar dari 10% menjadi 25%.

Sentimen ini lebih kuat mempengaruhi kekhawatiran investor. Padahal ada sentimen positif datang dari laporan keuangan emiten yang melampaui ekspektasi.  Sebanyak 79% emiten yang masuk S & P 500 melaporkan laba yang melebihi perkiraan.

Namun, kinerja keuangan tersebut belum mampu mengangkat indeks bursa saham Wall Street di awal perdagangan Rabu (8/8).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat