China membiayai 85% proyek kereta cepat



JAKARTA. Kementerian BUMN menyatakan bahwa sebagian besar dana yang akan digunakan untuk membangun proyek kereta api cepat Jakarta- Bandung akan berasal dari China. Pembiayaan dari Negeri Panda tersebut mencapai 85%.

Dari porsi pembiayaan sebesar 85% tersebut, 75% di antaranya akan berasal dari Bank Pembangunan China (CDB) yang berspesilisasi dalam kredit jangka menengah-panjang.

"Sementara itu 25% dana sisanya akan berasal dari ekuitas, di mana 60% dari pihak China dan 40% dari China," kata Menteri BUMN Rini Soemarno, Senin (26/10).


Sebagai catatan saja, walaupun memutuskan untuk menerima proposal pembangunan kereta cepat dari China dan Jepang, pemerintah beberapa waktu lalu memutuskan untuk melanjutkan proyek kereta cepat Jakarta - Bandung.

Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu mengatakan, dia telah memerintahkan Kementerian BUMN untuk melanjutkan pelaksanaan proyek tersebut secara bisnis oleh BUMN tanpa menggunakan dana APBN.

Rini mengatakan, untuk melaksanakan skema yang diinginkan Presiden Jokowi tersebut, pihaknya akan membentyk konsorsium BUMN. Konsorsium tersebut akan diisi oleh beberapa BUMN, antara lain; PT Wijaya Karya (Persero), PT Kereta Api Indonesia (Persero), PT Jasa Marga (Persero), PTPN VIII.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia