WASHINGTON. China seakan tak gentar terhadap ancaman pengetatan stimulus oleh Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed). Tengok saja, sepanjang bulan Oktober kemarin, Negeri Tembok Raksasa getol menambah kepemilikan saham di obligasi AS. Entah apa rencana China, yang pasti, sepanjang bulan Oktober 2013, China membeli surat utang AS sebesar US$ 10,7 miliar. Jumlah itu meningkat 0,8% dibandingkan bulan sebelumnya. Total jeneral, China kini memiliki obligasi AS sebesar US$ 1,3 triliun. Mengutip data The Fed, China masih menyandang predikat debitur AS terbesar. Kepemilikan China di obligasi AS seakan tidak terganggu oleh niat The Fed. Pasalnya, harta China dalam bentuk obligasi AS hampir menyentuh rekor tertinggi pada Juli 2011 lalu.
China menambah obligasi AS
WASHINGTON. China seakan tak gentar terhadap ancaman pengetatan stimulus oleh Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed). Tengok saja, sepanjang bulan Oktober kemarin, Negeri Tembok Raksasa getol menambah kepemilikan saham di obligasi AS. Entah apa rencana China, yang pasti, sepanjang bulan Oktober 2013, China membeli surat utang AS sebesar US$ 10,7 miliar. Jumlah itu meningkat 0,8% dibandingkan bulan sebelumnya. Total jeneral, China kini memiliki obligasi AS sebesar US$ 1,3 triliun. Mengutip data The Fed, China masih menyandang predikat debitur AS terbesar. Kepemilikan China di obligasi AS seakan tidak terganggu oleh niat The Fed. Pasalnya, harta China dalam bentuk obligasi AS hampir menyentuh rekor tertinggi pada Juli 2011 lalu.