China menghentikan impor manggis



JAKARTA. Upaya pemerintah menjadikan buah lokal menjadi raja di negeri sendiri dengan memperketat impor produk hortikultura mendapat balasan dari China. Sejak bulan Mei, China tak lagi impor manggis asal Indonesia. Alasannya: buah manggis asal Indonesia tidak memenuhi persyaratan kesehatan.

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pemasaran dan Pengolahan Hasil Pertanian (PPHP) Kementrian Pertanian (Kemtan), ekspor manggis terakhir kali ke China pada bulan April.

Benny Kusbini, Dewan Hortikultura Nasional (DHN) kepada KONTAN, Senin (2/12), mengatakan, berhentinya ekspor manggis ke China lantaran manggis Indonesia ditengarai tak memenuhi syarat kesehatan yang ditetapkan negara tirai bambu itu. "Tapi, Jika manggis kita memang terkontaminasi serangga atau pestisida, mestinya ekspor ke negara lain juga ditolak. Anehnya, kok hanya China yang menolak" ujar Benny.


Negara-negara lain seperti Hong Kong, Singapura, Malaysia, Taiwan bahkan negara di kawasan Timur Tengah hingga masih menerima manggis Indonesia. Makanya ia meminta kepada Pemerintah Indonesia untuk melakukan lobi kepada Pemerintah China.

Berdasarkan data dari PPHP, dari total volume ekspor manggis tahun lalu sebesar 20.168 ton, volume ekspor Manggis ke China sebesar 8.229 ton atau sekitar 40,8% dari total ekspor manggis.

Sampai Oktober 2013, volume ekspor manggis ke China hanya sekitar 212,8 ton. Padahal, tahun lalu periode Januari hingga Oktober, volume ekspor manggis ke China bisa tembus hingga 8.065 ton.

Benny menduga, ditolaknya manggis Indonesia merupakan upaya balasan China lantaran Indonesia memperketat impor hortikultura.

Lewat negara lain

Meski manggis asal Indonesia mengalami hambatan, namun masuk ke pasar China, ekspor buah yang acap kali disebut buahnya para dewa ini bisa dilakukan lewat pintu negara lain.

"Secara angka, ekspor ke China turun tapi angka ekspor ke negara lain seperti Malaysia naik," ujar Dedi Junaedi, Deputy Director for Bilateral Marketing PPHP Kemtan.

Jika volume ekspor manggis ke Malaysia tahun lalu hanya mencapai 1.029 ton, sampai April tahun ini, ekspor manggis ke Malaysia sudah mencapai 1.802 ton. Setali tiga uang, ekspor manggis ke Vietnam juga melonjak tajam. Pada 2012, ekspor manggis ke Vietnam hanya 12 ton. Per April ini, ekspor manggis ke Vietnam mencapai 825 ton.

Sayangnya, hal itu tak terlalu menguntungkan Indonesia. Sebab, mata rantainya menjadi panjang. Otomatis, keuntungan ekspor manggis ikut terpangkas.

Agar persoalan jelas, Kemtan mengaku telah meminta otoritas di China mengecek kelayakan manggis asal Indonesia. Sehingga komoditas unggulan ekspor tersebut bisa langsung masuk ke pasar China alias tak pakai perantara.

Dedi bilang, pihak otoritas China menjanjikan akan datang pada Desember ini untuk mengecek persyaratan yang harus dipenuhi oleh Indonesia. Adapun, beberapa persyaratan yang diperiksa adalah registrasi kebun, rumah kemas (packaging house) serta bebas organisme penyakit tumbuhan (OPT).

Jika China sudah mengecek dan mem-verifikasi persyaratan tersebut, ia berharap, protokol ekspor untuk manggis segera ditandatangani. Dengan begitu, awal tahun depan, manggis Indonesia sudah bisa terbang ke China. "Awal tahun bertepatan dengan musim manggis," ujar dia, Pada tahun 2011, produksi manggis mencapai 117.600 ton dan di tahun 2012, produksi manggis meningkat menjadi 190.287 ton. Tahun ini, target tersebut ditetapkan sebesar 210.000 ton. n

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Fitri Arifenie