LONDON. China mengurangi kepemilikan atas obligasi pemerintah Amerika Serikat (US Treasuries) pada Agustus lalu ke posisi terendahnya tahun ini. Langkah tersebut ditempuh setelah lembaga pemeringkat internasional, Standard & Poor's (S&P), memangkas peringkat utang AS menjadi AA+ dari semula AAA.Data terakhir Departemen Keuangan AS memperlihatkan, China melepas US Treasuries senilai US$ 36,5 miliar menjadi US$ 1,137 miliar pada Agustus lalu. Di bulan itu, S&P memangkas rating utang AS ditengah ancaman membengkaknya defisit anggaran Negeri Paman Sam. Kondisi tersebut bisa menekan pertumbuhan ekonomi AS dalam jangka panjang.China merupakan salah satu pembeli terbesar US Treasuries. Di saat yang sama, sejumlah negara seperti Hong Kong, Taiwan dan Singapura juga mengurangi kepemilikannya pada surat utang pemerintah AS. "Mereka khawatir pemangkasan peringkat utang AS akan mempengaruhi kepemilikannya di surat utang tersebut," ujar Michael Woolfolk, analis BNY Mellon. Tapi secara umum permintaan atas obligasi pemerintah AS di bulan Agustus meningkat di tengah ketidakpastian pasar global. Inggris dan Swiss justru mengerek kepemilikannya di US Treasuries masing-masing sekitar US$ 40 miliar, sedangkan Jepang menaikkan porsi surat utang AS sebesar US$ 21,8 miliar menjadi US$ 936,8 miliar.Analis juga melihat, angka-angka tersebut tidak dapat memberikan gambaran lengkap tentang kepemilikan China di US Treasuries. China bisa saja membeli obligasi AS melalui London dan angka-angka tersebut tidak muncul segera. "Data-data itu tidak muncul dalam angka bulanan, tetapi hanya dalam revisi di akhir tahun nanti," kata Duncan Innes-ker, analis Economist Intelligence Unit.
China mengurangi kepemilikan di obligasi AS senilai US$ 36,5 miliar
LONDON. China mengurangi kepemilikan atas obligasi pemerintah Amerika Serikat (US Treasuries) pada Agustus lalu ke posisi terendahnya tahun ini. Langkah tersebut ditempuh setelah lembaga pemeringkat internasional, Standard & Poor's (S&P), memangkas peringkat utang AS menjadi AA+ dari semula AAA.Data terakhir Departemen Keuangan AS memperlihatkan, China melepas US Treasuries senilai US$ 36,5 miliar menjadi US$ 1,137 miliar pada Agustus lalu. Di bulan itu, S&P memangkas rating utang AS ditengah ancaman membengkaknya defisit anggaran Negeri Paman Sam. Kondisi tersebut bisa menekan pertumbuhan ekonomi AS dalam jangka panjang.China merupakan salah satu pembeli terbesar US Treasuries. Di saat yang sama, sejumlah negara seperti Hong Kong, Taiwan dan Singapura juga mengurangi kepemilikannya pada surat utang pemerintah AS. "Mereka khawatir pemangkasan peringkat utang AS akan mempengaruhi kepemilikannya di surat utang tersebut," ujar Michael Woolfolk, analis BNY Mellon. Tapi secara umum permintaan atas obligasi pemerintah AS di bulan Agustus meningkat di tengah ketidakpastian pasar global. Inggris dan Swiss justru mengerek kepemilikannya di US Treasuries masing-masing sekitar US$ 40 miliar, sedangkan Jepang menaikkan porsi surat utang AS sebesar US$ 21,8 miliar menjadi US$ 936,8 miliar.Analis juga melihat, angka-angka tersebut tidak dapat memberikan gambaran lengkap tentang kepemilikan China di US Treasuries. China bisa saja membeli obligasi AS melalui London dan angka-angka tersebut tidak muncul segera. "Data-data itu tidak muncul dalam angka bulanan, tetapi hanya dalam revisi di akhir tahun nanti," kata Duncan Innes-ker, analis Economist Intelligence Unit.