China menunggu langkah Abe terkait sengketa pulau



TOKYO. Perdana Menteri terpilih Jepang Shinzo Abe menegaskan kembali kepemilikan pulau yang menjadi pusat sengketa dengan China. Sehari setelah dirinya terpilih, Abe mengungkapkan bahwa China merupakan partner penting untuk pertumbuhan ekonomi. Namun, pada saat yang sama, dia bersikeras bahwa pulau yang bermasalah yang dikenal dengan sebutan Senkaku di Jepang dan Diaoyu di China, merupakan milik Jepang. Media China memberikan responĀ  beragam terhadap pernyataan Abe. Harian berbahasa Inggris di China Global Times menulis, pemimpin China harus mengambil jarak tegas terhadap Abe. Memang, hubungan bilateral kedua negara jatih ke level terendah sejak 2005 lalu terkait sengketa pulau tersebut. China bahkan selangkah lebih maju dengan meningkatkan patroli laut dan udara. Sedangkan Abe berupaya keras untuk meningkatkan kontrol yang lebih besar terhadap pulau tersebut. "Jika sengketa kedua pihak ini menimbulkan percikan yang lebih besar, hal itu sangat tidak bijak dan tidak berguna. Mungkin kemenangan Shinzo Abe akan menawarkan momen bagi kedua belah untuk mempertimbangkan kembali mengenai kompromi yang akan dicapai," jelas Zhu Feng, profesor of international relations Peking University di Beijing.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie