JAKARTA. Harga perak semakin lesu. Komoditas logam mulia ini gagal bangkit lantaran sinyal permintaan dari China bakal lesu. Mengutip Bloomberg, Rabu (15/4) pukul 17.30 WIB, harga perak kontrak pengiriman Mei 2015 di Commodity Exchange turun 0,18% menjadi US$ 16,13 per troi ons. Arah penurunan mendominasi, meskipun pada sesi perdagangan pagi sempat rebound tipis. Sepanjang bulan ini, harga perak juga sudah tergerus sebanyak 3,4%. Koreksi harga perak sejalan dengan komoditas logam mulia lainnya, yakni emas. Sejak awal pekan ini, harga emas sudah sulit menembus level US$ 1.200 per ons troi. Analis PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan, harga perak sempat naik tipis di awal perdagangan Rabu. Ini terjadi seiring pelemahan mata uang dollar Amerika Serikat (AS). Otot The Greenback mengendur setelah beberapa indikator ekonomi Negeri Paman Sam tidak sesuai harapan. Rabu (14/4) malam, AS melaporkan data penjualan ritel inti (core retail sales) bulan Maret 2015 tumbuh 0,4%. Hasil ini meleset dari ekspektasi pasar, yakni 0,7%.
China meredupkan prospek harga perak
JAKARTA. Harga perak semakin lesu. Komoditas logam mulia ini gagal bangkit lantaran sinyal permintaan dari China bakal lesu. Mengutip Bloomberg, Rabu (15/4) pukul 17.30 WIB, harga perak kontrak pengiriman Mei 2015 di Commodity Exchange turun 0,18% menjadi US$ 16,13 per troi ons. Arah penurunan mendominasi, meskipun pada sesi perdagangan pagi sempat rebound tipis. Sepanjang bulan ini, harga perak juga sudah tergerus sebanyak 3,4%. Koreksi harga perak sejalan dengan komoditas logam mulia lainnya, yakni emas. Sejak awal pekan ini, harga emas sudah sulit menembus level US$ 1.200 per ons troi. Analis PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan, harga perak sempat naik tipis di awal perdagangan Rabu. Ini terjadi seiring pelemahan mata uang dollar Amerika Serikat (AS). Otot The Greenback mengendur setelah beberapa indikator ekonomi Negeri Paman Sam tidak sesuai harapan. Rabu (14/4) malam, AS melaporkan data penjualan ritel inti (core retail sales) bulan Maret 2015 tumbuh 0,4%. Hasil ini meleset dari ekspektasi pasar, yakni 0,7%.