JAKARTA. Produk dari kayu dan juga aneka kerajinan tangan dari batik ternyata masih diminati oleh pasar China. Buktinya, UKM produk kerajinan dari kayu dan batik tersebut mendapatkan pesanan saat melaksanakan pameran di China International Small and Medium Enterprises Fair (CISMEF) ke-7 yang digelar pada 15-18 September 2010 lalu.“Selama pameran, telah ada berbagai tawaran berupa pembelian barang terutama produk dari kayu dan tas batik,” kata Robert James Bin Taryo, Kepala Pusat Humas, kementerian Perdagangan di Jakarta, Selasa (28/9). Selain produk kerajinan kayu, peserta pameran dari Indonesia tersebut diikuti juga oleh UKM perhiasan, kopi, kayu/karet damar, furniture, produk makanan-minuman, jamur, batik, dengan total seluruhnya 18 perusahaan UKM.Robert menyebutkan, kemajuan ekonomi China yang sangat pesat belakangan ini, ditambah potensi pasar domestiknya yang besar merupakan peluang bagi pengusaha Indonesia. Pameran CISMEF ke-7 diikuti oleh 3.800 perusahaan dan delegasi dari 36 negara dengan jumlah stand sebanyak 5.328 booth. ”Jumlah booth untuk peserta asing 50% lebih banyak daripada target semula 1.000 booth. Ini menunjukkan tingginya hasrat UKM asing untuk bekerjasama dengan kalangan pengusaha China,” jelas Robert.
China minati produk kayu dan kerajinan batik Indonesia
JAKARTA. Produk dari kayu dan juga aneka kerajinan tangan dari batik ternyata masih diminati oleh pasar China. Buktinya, UKM produk kerajinan dari kayu dan batik tersebut mendapatkan pesanan saat melaksanakan pameran di China International Small and Medium Enterprises Fair (CISMEF) ke-7 yang digelar pada 15-18 September 2010 lalu.“Selama pameran, telah ada berbagai tawaran berupa pembelian barang terutama produk dari kayu dan tas batik,” kata Robert James Bin Taryo, Kepala Pusat Humas, kementerian Perdagangan di Jakarta, Selasa (28/9). Selain produk kerajinan kayu, peserta pameran dari Indonesia tersebut diikuti juga oleh UKM perhiasan, kopi, kayu/karet damar, furniture, produk makanan-minuman, jamur, batik, dengan total seluruhnya 18 perusahaan UKM.Robert menyebutkan, kemajuan ekonomi China yang sangat pesat belakangan ini, ditambah potensi pasar domestiknya yang besar merupakan peluang bagi pengusaha Indonesia. Pameran CISMEF ke-7 diikuti oleh 3.800 perusahaan dan delegasi dari 36 negara dengan jumlah stand sebanyak 5.328 booth. ”Jumlah booth untuk peserta asing 50% lebih banyak daripada target semula 1.000 booth. Ini menunjukkan tingginya hasrat UKM asing untuk bekerjasama dengan kalangan pengusaha China,” jelas Robert.