SINGAPURA. China akan meningkatkan pembelian gas alam dari Turkmenistan hingga 50%. Negeri tirai bambu tersebut akan meningkatkan pembelian dari semula 20 miliar meter kubik gas per tahun menjadi 40 miliar meter kubik per tahun.Deputi Pertama Perdana Menteri Turkmenistan, Baymurat Hojamuhamedov mengatakan, komitmen tersebut baru diterapkan pada 2015. "Total volumenya setara dengan 70% permintaan gas China saat 2009," ujarnya, saat konferensi pers.Turkmenistan akan menjual 17 miliar meter kubik gas tahun ini dan 20 miliar meter kubik tahun depan ke China.Sebagai bangsa yang terkurung daratan (land locked) Turkmenistan mencoba melakukan diversifikasi pasokan dari Rusia ke pasar negara berkembang di Asia termasuk India dan Pakistan.Negara Asia Tengah tersebut berencana mengeksplorasi sebanyak 30 miliar meter kubik gas alam per tahun dari daerah Yolotan Selatan. Turkmenistan sebelumnya mendapat pinjaman lunak sebesar US$ 4 miliar pada 2009 dari China Development Bank di proyek gas tersebut. Turkmenistan berencana meningkatkan produksi gas hingga empat kali lipat menjadi 250 miliar meter kubik di 2030.Cadangan gas di Turkmenistan mencapai 8,1 triliun meter kubik pada akhir 2009. Ini merupakan negara pemilik pasokan gas terbesar keempat setelah Rusia, Iran dan Qatar."Pipa gas Laut Kaspia nantinya memiliki kapasitas 30 miliar meter kubik per tahun," ujar Hojamuhamedov.
China naikkan pembelian gas dari Turkmenistan hingga 50%
SINGAPURA. China akan meningkatkan pembelian gas alam dari Turkmenistan hingga 50%. Negeri tirai bambu tersebut akan meningkatkan pembelian dari semula 20 miliar meter kubik gas per tahun menjadi 40 miliar meter kubik per tahun.Deputi Pertama Perdana Menteri Turkmenistan, Baymurat Hojamuhamedov mengatakan, komitmen tersebut baru diterapkan pada 2015. "Total volumenya setara dengan 70% permintaan gas China saat 2009," ujarnya, saat konferensi pers.Turkmenistan akan menjual 17 miliar meter kubik gas tahun ini dan 20 miliar meter kubik tahun depan ke China.Sebagai bangsa yang terkurung daratan (land locked) Turkmenistan mencoba melakukan diversifikasi pasokan dari Rusia ke pasar negara berkembang di Asia termasuk India dan Pakistan.Negara Asia Tengah tersebut berencana mengeksplorasi sebanyak 30 miliar meter kubik gas alam per tahun dari daerah Yolotan Selatan. Turkmenistan sebelumnya mendapat pinjaman lunak sebesar US$ 4 miliar pada 2009 dari China Development Bank di proyek gas tersebut. Turkmenistan berencana meningkatkan produksi gas hingga empat kali lipat menjadi 250 miliar meter kubik di 2030.Cadangan gas di Turkmenistan mencapai 8,1 triliun meter kubik pada akhir 2009. Ini merupakan negara pemilik pasokan gas terbesar keempat setelah Rusia, Iran dan Qatar."Pipa gas Laut Kaspia nantinya memiliki kapasitas 30 miliar meter kubik per tahun," ujar Hojamuhamedov.