China Ogah Terima Telpon dari Menteri Pertahanan AS, Mengapa?



KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. China menolak permintaan panggilan telepon antara Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin dan Menteri Pertahanan China Wei Fenghe. Menurut juru bicara Pentagon, langkah ini dilakukan setelah Washington menjatuhkan balon mata-mata China.

Mengutip Reuters, sebuah jet tempur Angkatan Udara AS menembak jatuh balon di lepas pantai Carolina Selatan pada hari Sabtu, seminggu setelah balon tersebut pertama kali memasuki wilayah udara AS. Kejadian ini memicu kisah mata-mata yang dramatis yang memperburuk hubungan China-AS.

Menurut Brigadir Jenderal Pat Ryder dalam sebuah pernyataan, Pentagon mengajukan permintaan panggilan terlepon kepada China hari Sabtu setelah balon itu ditembak jatuh. 


"Sayangnya, RRC (Tiongkok) telah menolak permintaan kami. Komitmen kami untuk membuka jalur komunikasi akan terus berlanjut," kata Ryder.

Balon itu menyebabkan kegemparan politik di Washington dan mendorong diplomat tinggi AS, Antony Blinken, untuk membatalkan perjalanan Minggu-Senin ke Beijing. Padahal, lewat kunjungan tersebut, diharapkan kedua negara akan memantapkan hubungan mereka yang semakin payah beberapa waktu terakhir.

China mengatakan itu adalah balon cuaca yang terbang ke wilayah udara AS dan menuduh Amerika Serikat bereaksi berlebihan.

Baca Juga: Belajar dari Perang Ukraina, Taiwan Percepat Pengembangan Drone untuk Hadapi China

Gedung Putih telah meremehkan efek drastis dari insiden tersebut terhadap hubungan AS-China. Biden sendiri mengatakan pada hari Senin bahwa masalah tersebut tidak melemahkan hubungan kedua negara.

Saat Austin bertemu Wei pada bulan November di Kamboja, dia menekankan perlunya meningkatkan komunikasi krisis.

Tidak ada menteri pertahanan AS sejak Jim Mattis pada 2018 yang pernah mengunjungi China.

Terlepas dari ketegangan antara Amerika Serikat dan China, para pejabat militer AS telah lama berusaha mempertahankan jalur komunikasi terbuka dengan rekan-rekan China mereka untuk mengurangi risiko potensi gejolak atau menangani kecelakaan apa pun.

Baca Juga: Militer AS Memburu Sisa-Sisa Balon Saat China Menyerukan untuk Menahan Diri

Namun China telah menolak permintaan Austin untuk berbicara di masa lalu, sebelum akhirnya mereka bertemu untuk pertama kalinya pada Juni 2022.

Hubungan antara China dan Amerika Serikat tegang, dengan gesekan antara dua ekonomi terbesar dunia atas segala hal. Mulai dari isu Taiwan, catatan hak asasi manusia China, hingga aktivitas militernya di Laut China Selatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie