China pamer dua vaksin corona domestik



KONTAN.CO.ID -  BEIJING. Vaksin anti-virus domestik China untuk pertama kalinya muncul dan dilihat oleh publik. Hal ini membuat kepercayaan masyarakat Tiongkok terhadap vaksin Covid-19 domestik meningkat. 

Melansir Global Times, dua perusahaan Tiongkok mempresentasikan kandidat vaksin mereka pada Pameran Internasional untuk Perdagangan Jasa (CIFTIS) tahun ini di Beijing selama akhir pekan. Menurut para ahli, kondisi ini menunjukkan posisi terdepan China dalam penelitian farmasi melawan pandemi mematikan dan juga akan membantu mempromosikan vaksin Covid-19 domestik di pasar internasional.

Dalam pameran tersebut yang dihelat di aula pameran utama CIFTIS, ada dua stan yang terletak bersebelahan yang menjadi dya tarik utama. Mereka adalah stan milik China National Biotec Group (CNBG) dan Sinovac Biotech. Kedua pengembang vaksin tersebut mempresentasikan kandidat vaksin mereka pada upacara pembukaan pameran.


Pengunjung berkerumun di sekitar stan, mengambil foto kandidat vaksin Covid-19 dan mendengarkan saat staf yang berjaga di stan menjelaskan upaya luar biasa yang terlibat dalam penelitian dan pengembangan serta uji klinis.

Baca Juga: Pemerintah Indonesia siapkan Rp 37 triliun untuk pembelian vaksin Covid-19 di 2021

Seorang wanita muda yang bekerja di Beijing dengan nama belakang Ma, mengatakan bahwa dia merasa sangat percaya diri dengan penahanan virus di negara itu setelah dia melihat produk vaksin anti-Covid-19 yang sebenarnya di pameran.

Masih melansir Global Times, dia berharap vaksin bisa berkembang secara aman dan efektif melalui tes fase tiga. "Saya berharap vaksin akan memasuki pasar secepat mungkin dan kita semua bisa mendapatkannya," jelas Ma. 

Baca Juga: Negara miskin diprediksi akan terlambat menerima vaksin corona

Tao Lina, seorang ahli vaksin yang berbasis di Shanghai, mengatakan kepada Global Times, kedua perusahaan di mana satu milik negara dan satu lagi swasta, mendemonstrasikan pencapaian China dalam pengembangan vaksin Covid-19 dan menunjukkan kepercayaan negara tersebut terhadap keamanan dan kemanjuran produk.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie