China Pangkas Suku Bunga, Harga Bitcoin dan Mata Uang Kripto Lain Malah Turun



KONTAN.CO.ID - Pasar kripto memerah pada Senin (20/12), meskipun People's Bank of China (PBOC) mengambil langkah-langkah untuk melindungi ekonomi dari dampak negatif  pasar properti. Harga Bitcoin dan Ethereum turun 4% lebih.

Mengacu data CoinDesk, pada Senin (20/12) pada pukul 21.05 WIB, harga Bitcoin bertengger di US$ 45.758,50 atau melorot 4,57% dibanding posisi 24 jam sebelumnya.

Harga Ethereum juga turun 4% lebih, persisnya 4,86% ke posisi US$ 3.781,47, sementara harga Dogecoin merosot 5,93% menjadi US$ 0,162963.


Hagra Solana dan Shiba Inu turun lebih dalam, sekitar 9%. Harga Solana anjlok 9,73% ke US$ 170,05 dan Shiba Inu menukik 9,09% menjadi US$ 0,000029.

Baca Juga: Cemas varian Omicron, harga Bitcoin dan sebagian mata uang kripto utama turun

Mengutip CoinDesk, bank sentral China mengumumkan penurunan suku bunga pinjaman satu tahun, suku bunga acuan de facto sejak 2019, dari 3,85% menjadi 3,8%, penurunan pertama dalam hampir dua tahun.

Pemotongan suku bunga cenderung menyuntikkan likuiditas ke dalam perekonomian. Jadi, aset lindung nilai inflasi seperti Bitcoin, secara umum, biasanya bereaksi positif terhadap penurunan suku bunga.

Tapi sebaliknya, harga Bitcoin dan mata uang kripto lainnya memerah, mengikuti bursa saham Asia.

Selain itu, kekhawatiran yang meningkat akan tindakan penguncian alias lockdown untuk membendung kasus Covid-19 di tengah penyebaran varian Omicron meningkatkan sentimen pasar. 

Negara-negara Eropa yang menerapkan kembali langkah-langkah yang lebih ketat untuk membendung gelombang Omicron dan kebijakan nol Covid China mengancam akan mengganggu rantai pasokan global.

Editor: S.S. Kurniawan