KONTAN.CO.ID - BEIJING. Badan mata-mata utama China telah memperingatkan para pelajar yang memiliki akses ke data sensitif untuk waspada terhadap "pria tampan dan wanita cantik". 

Pasalnya, mereka dapat memainkan perasaan untuk memikat para pelajar sehingga mau menjadi mata-mata untuk entitas asing, yang membahayakan keamanan nasional.

Mengutip Reuters, Kementerian keamanan negara China pada hari Rabu merilis di akun media sosial WeChat publiknya, peringatan terperinci kepada para pelajar yang menurutnya dapat dimanipulasi dalam sejumlah cara untuk memberikan informasi.

Dikatakan bahwa departemen keamanan negara telah menemukan bahwa personel badan spionase dan intelijen asing telah melakukan rayuan dan infiltrasi yang ditargetkan terhadap para pelajar muda.

"Mereka memanfaatkan karakteristik keingintahuan dan kemauan yang kuat dari para pelajar muda untuk mencoba hal-hal baru," kata sebuah pernyataan.

China telah menindak tegas berbagai ancaman yang dianggap mengancam keamanan nasionalnya, dengan merilis beberapa peringatan tahun ini kepada warga negaranya dan mengungkap kasus-kasus mata-mata yang telah diungkapnya.

Menurut badan tersebut, pekerja badan intelijen asing secara khusus menargetkan mahasiswa yang memiliki akses ke data penelitian ilmiah yang dirahasiakan dan sensitif, menyamar sebagai akademisi universitas, dan karyawan lembaga penelitian ilmiah serta perusahaan konsultan.

Baca Juga: Kaki Tangan Eks Dirut PT Timah Tetian Wahyudi Jadi DPO

"Mereka memikat mahasiswa muda dengan peluang pekerjaan paruh waktu bergaji tinggi atas nama riset pasar, pertukaran akademis," imbuhnya.

Setelah mahasiswa menyatakan minat, badan tersebut mengatakan badan intelijen asing akan menyediakan apa yang disebut pelatihan dan bimbingan gratis melalui media sosial, telepon, atau konferensi video.

Mereka bahkan menggunakan kedok pria tampan dan wanita cantik yang penuh perhatian, sehingga mampu menyeret mahasiswa muda ke dalam perangkap cinta dengan perasaan palsu.

Baca Juga: Harga Minyak Mentah Stabil Kamis (5/9) Pagi, Brent ke US$72,79 dan WTI ke US$69,32

Badan tersebut tidak memberikan rincian spesifik tentang perusahaan asing mana pun yang telah menargetkan mahasiswa. 

Reuters belum berhasil menghubungi badan tersebut untuk dimintai komentar.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie